Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Aparat kepolisian masih menyelidiki rumah tim sukses (timses) bakal calon Bupati Lumajang yang diteror senapan angin hingga menyebabkan kaca jendela berlubang di Desa Krasak, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Sementara masih saya selidiki dan mencari info sebelumnya apa yang terjadi," kata Kapolsek Kedungjajang AKP Maryanto kepada sejumlah wartawan di Lumajang, Rabu.
Rumah Prayogi warga Desa Krasak, Kecamatan Kedungjajang yang merupakan tim sukses bakal calon Bupati Lumajang Thoriqul Haq (petahana) ditembak orang tidak dikenal hingga menyebabkan kaca jendela-nya berlubang pada Senin (10/6).
"Kami masih meminta keterangan warga sekitar. Kalau melihat bekas lubang kaca kemungkinan senjata angin dan sejauh ini tidak ditemukan proyektil," tuturnya.
Baca juga: Golkar Surabaya kutuk keras tindakan teror pegiat demokrasi jelang pilkada
Saat ditanya apakah teror tersebut intimidasi menjelang Pilkada Lumajang, Maryanto mengaku masih belum bisa memastikan karena masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sementara Thoriqul Haq menyayangkan kejadian teror yang dialami tim suksesnya di Desa Krasak dan telah melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian agar ditindaklanjuti.
"Saya ingin mengajak semua pihak tidak melakukan hal-hal yang mengandung kekerasan, intimidasi, dan premanisme dalam momentum jelang Pilkada Lumajang," katanya.
Ia berharap kampanye dilakukan dengan cara yang baik, sejuk dan nyaman melalui adu gagasan, pikiran, dan program yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Ayo kita jaga bersama pilkada yang teduh, tanpa intimidasi dan teror. Kita jaga bersama suasana yang kondusif saat pilkada. Semua calon pemimpin yang menjadi bagian dari Pilkada Lumajang merupakan orang-orang terbaik yang dimiliki Lumajang," ujarnya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa teror tersebut terjadi setelah pemilik rumah itu menggelar acara konsolidasi antar-relawan politik untuk memenangkan mantan Bupati Lumajang yang akrab disapa Cak Thoriq jelang Pilkada 2024, bahkan Prayogi sempat mendapatkan pesan singkat juga dari orang tak dikenal yang berisi intimidasi.