Surabaya (ANTARA) - COO PT PAL Indonesia Iqbal Fikri menyatakan Frigate Merah Putih merupakan kapal pertama yang desainnya menggunakan regulasi Naval Rules dari Class Lloyd's Register Group Limited (LR).
"Proses produksi sampai dengan Pengujian (HAT & SAT) dilakukan oleh insan PT PAL. Kapal ini akan menjadi combatant ship terbesar dan tercanggih yang pernah dibangun di Indonesia," ucap Iqbal dalam keterangannya di Surabaya, Kamis.
Saat ini, kapal tersebut sedang menjalani proses pemotongan baja pertama atau First Steel Cutting (FCS), ditandai dengan kegiatan seremoni yang digelar di workshop Fabrikasi Divisi Kapal Niaga PT PAL.
Menurut dia, kembali dipercayanya PT PAL sebagai main player pembangunan kapal-kapal TNI Angkatan Laut menjadi bukti keseriusan Indonesia untuk melangkah maju menjadi bangsa yang mandiri.
"Penguasaan berbagai teknologi pertahanan menjadi upaya nyata dari PT PAL dan dukungan pemerintah untuk terus berkomitmen meningkatkan kapasitas dan kapabilitas industri pertahanan dalam negeri," katanya.
Secara spesifikasi, lanjutnya, kapal perang tersebut dilengkapi sistem sensor, weapon and command (sewaco) terbaru yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertahanan RI.
Selain itu, terdapat perbedaan signifikan pada jumlah peralatan combat system dan varian platform persenjataan pada dua kapal Frigate Merah Putih.
"Karena, baik kapal pertama maupun kapal Frigate Merah Putih kedua ini mengusung persenjataan lebih banyak dibanding desain awal yang ditawarkan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Kodifikasi Kementerian Pertahanan (Kapuskod Kemhan) RI Laksma TNI Mochammad Taufiq Hidayat mengatakan bahwa momen penting FSC ini adalah hasil sinergisitas antara galangan, biro klasifikasi dan satgas.
“Tahapan desain ini menjadi sangat penting untuk memastikan hasil pembangunan kapal sesuai dengan spesifikasi teknis dan proses pembangunan dapat dilaksanakan secara efektif serta efisien," katanya.
Sehingga, lanjut dia, para pemangku kepentingan optimistis bahwa pembangunan kapal Frigate Merah Putih yang kedua ini membawa Indonesia menjadi negara yang berdikari dan kian berdaulat dengan didukung penguatan industri pertahanan dalam negeri.