Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Juliana Eva Wati menyatakan seluruh guru kelas 1 SD memegang peran penting untuk menunjang tumbuh kembang bagi para siswa inklusi yang berstatus sebagai peserta didik baru.
"Para guru harus menjadi mentor dan lebih memahami kebutuhan para pelajar inklusi pada PPDB, ini wajib supaya anak-anak berkembang semuanya," kata Jeje, sapaan akrabnya, di Surabaya, Rabu.
Terlebih sebelum PPDB dimulai, para guru kelas 1 SD se-Kota Surabaya telah mengikuti sesi pembekalan sebagai pendamping khusus bagi pelajar inklusi dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya.
Salah satu materi yang diberikan adalah dasar psikologi anak, sebab pendampingan kepada pelajar inklusi tidak bisa sembarangan dilakukan.
Oleh karena itu, Jeje meminta para guru kelas 1 SD supaya fokus terlebih dahulu pada proses adaptasi para peserta didik baru inklusi.
"Jalur inklusi sekarang langsung disebar di setiap sekolah. Dulu memang sudah ada, tetapi hanya dibuka di beberapa sekolah tertentu," ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Surabaya ini berharap dengan sistem PPDB tahun ini, khususnya untuk jalur inklusi pemerataan pendidikan bisa dirasakan dampaknya bagi seluruh anak.
"Penyebaran merata ini supaya para siswa inklusi tidak mendapatkan kesulitan. Ini mempermudah, tetapi harus fokus supaya mendapatkan hak yang setara," ucapnya.
Mengutip laman resmi https://sd.ppdbsurabaya.net/, PPDB jenjang pendidikan SD sudah berjalan untuk kategori perpindahan tugas dan afirmasi inklusi serta keluarga miskin atau pra miskin pada 20-22 Mei 2024. Kemudian, zonasi kelurahan pada tanggal 3-5 Juni 2024.
Melalui laman itu, per hari ini pukul 18.34 WIB tercatat data pendaftar untuk jalur perpindahan tugas sebanyak 190 orang, jalur afirmasi keluarga miskin atau pra miskin 1.990 orang, jalur afirmasi inklusi 181 orang, dan jalur zonasi kelurahan 17.929 orang.
Sedangkan untuk dua jalur lainnya, yakni zonasi kecamatan dibuka mulai 8-11 Juni 2024 dan zonasi tingkat kota pada 13-14 Juni 2024.