Berlin (ANTARA) - Republik Ceko berencana mengirim 180.000 amunisi artileri ke Ukraina bulan depan, kata Presiden Ceko Petr Pavel pada Rabu (8/5).
Kepada media Jerman, Presiden Pavel mengatakan inisiatif pembelian amunisi Ceko untuk Ukraina menunjukkan progres dan pengiriman amunisi tambahan akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan.
“Saya bersama Perdana Menteri kita Petr Fiala memperkirakan pengiriman pertama sebanyak hampir 180.000 amunisi akan dilakukan pada Juni... kontrak selanjutnya untuk amunisi lima sampai enam digit telah disepakati,” kata Presiden kepada lembaga penyiaran publik ARD.
Menurut Pavel, negara-negara Barat perlu meningkatkan dukungan militer mereka terhadap Ukraina guna meningkatkan tekanan terhadap Rusia agar mengakhiri perang yang dilancarkan negara itu sejak Februari 2022, dan agar menggelar perundingan.
“Sangat penting untuk mendukung Ukraina dengan cara apa pun, sehingga dapat menjelaskan kepada Rusia si agresor bahwa tidak ada gunanya melanjutkan perang; bahwa Rusia tidak akan mencapai keberhasilan militer lebih jauh," kata Pavel.
"Selama Rusia masih memiliki harapan sukses, tidak ada alasan bagi Rusia untuk terlibat dalam pembicaraan damai,” ujarnya.
Republik Ceko pada Februari meluncurkan inisiatif untuk menyediakan hingga satu juta peluru artileri dan amunisi lainnya ke Ukraina.
Prakarsa itu muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta para sekutunya di Eropa untuk meningkatkan dukungan militer mereka dan mengirimkan lebih banyak peluru artileri.