Jakarta (ANTARA) - Petenis Ceko Barbora Krejcikova, Sabtu, mengalahkan petenis Italia Jasmine Paolini untuk meraih gelar Wimbledon, sekaligus menjadi gelar keduanya di ajang Grand Slam nomor tunggal putri.
Krejcikova, unggulan ke-31, menang 6-2, 2-6, 6-4 untuk menambah gelar Grand Slam dari All England Club 2024 setelah kemenangannya di French Open 2021.
Dalam catatan pertandingan yang disiarkan AFP, Sabtu, Krejcikova mengatur ritmenya dengan langsung mematahkan servis Paolini di gim pembuka.
Paolini harus menyelamatkan dua break point pada gim ketiga namun ia kembali tertekan saat Krejcikova yang tenang melakukan double-break untuk unggul 4-1.
Krejcikova melakukan tiga set point pada gim kedelapan dan hanya membutuhkan satu set point saat Paolini melakukan pukulan backhand ke net.
Paolini yang tegang hanya mampu mengklaim empat poin dari servis petenis Ceko itu. Krejcikova mencetak 10 winner berbanding lima winner dari lawannya.
Paolini sempat berlari meninggalkan Centre Court untuk istirahat di kamar mandi dan kembali dengan semangat.
Dia juga kehilangan set pertama dalam kemenangan maratonnya di semifinal atas Donna Vekic, namun dia kembali melakukan perlawanan pada set kedua.
Break pada gim kedua dan kedelapan menyamakan kedudukan di final setelah satu set di mana Krejcikova membuat 14 kesalahan sendiri berbanding tujuh untuk lawannya, dan membuat jumlah kesalahan gandanya menjadi yang tertinggi di turnamen itu, yaitu 33.
Baca juga: Wimbledon: Sinner akan lawan Medvedev di perempat final
Namun, momentum berubah secara dramatis kembali menguntungkan Krejcikova di set penentuan ketika Paolini melakukan kesalahan ganda sehingga menyerah dan tertinggal 3-4.
Krejcikova mempertahankan keunggulan 5-3 tetapi mengalami akhir yang menegangkan, membutuhkan tiga poin dan menyelamatkan dua break point pada gim ke-10 untuk memastikan gelar.
“Saya tidak punya kata-kata apa pun. Sulit dipercaya apa yang baru saja terjadi. Hari terbaik dalam karier tenis saya -- dan hari terbaik dalam hidup saya," kata Krejcikova dalam wawancara lapangan usai pertandingan.
“Sangat sulit untuk menjelaskan apa yang saya rasakan saat ini.”
Kemenangan tersebut terjadi 26 tahun setelah mentornya Jana Novotna, yang meninggal pada tahun 2017, mengklaim gelar Wimbledon.
Hasil itu berarti unggulan ketujuh Paolini kalah dua kali berturut-turut di final Grand Slam setelah kalah dari Iga Swiatek di French Open bulan lalu.
Baca Juga : Wimbledon: Kalahkan pasangan Rusia, Aldila/Asia melaju ke 16 besar