Pacitan - Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan meneliti temuan varietas kelapa jumbo milik seorang warga setempat, karena mampu menghasilkan buah dengan ukuran empat kali lebih besar dibanding buah kelapa normal. "Temuan ini memang tergolong langka, tapi sebenarnya kami belum bisa memastikan apakah ini memang varietas baru yang bisa dikembangkan atau faktor kelainan genetik pada tumbuhannya," kata Kepala Dishutbun Pacitan Ruminarto, Jumat. Ia menyatakan ketertarikannya untuk melakukan pengembangan atau budidaya tanaman kelapa jumbo tersebut. Sebab selain memang menghasilkan buah dengan ukuran langka, secara ekonomi hasil produksi pada kelapa jumbo juga lebih tinggi daripada kelapa biasa. Disebutkan, tanaman kelapa yang mampu menghasilkan buah berukuran jumbo milik seorang warga Kecamatan Tegalombo bernama Suyono ini memiliki diameter sekitar 60 centimeter. Ukuran diameter itu empat kali lebih besar dibanding buah kelapa biasa yang rata-rata berukuran sekitar 15 centimeter. "Melihat kasusnya, kami menduga ini terjadi karena ada penyimpangan genetik. Namun kami akan tetap melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah tanaman kelapa jumbo ini bisa dikembangkan menjadi varietas baru atau tidak," ujarnya. Lebih lanjut Ruminarto menjelaskan, ada beberapa hal yang membuat pihaknya menarik kesimpulan sementara menyangkut kelapa jumbo tersebut, salah satunya karena setelah kering buah kelapa tunasnya lebih dari satu. Penelitian itu sendiri dilakukan dengan mengambil beberapa sampel buah kelapa untuk coba dibudidayakan di laboratorium lapangan milik dinas kehutanan dan perkebunan setempat. Sementara itu, pemilik pekarangan Suyono menuturkan, setelah mengetahui pohon kelapa miliknya berbuah besar, dia lantas menanam lebih banyak pohon di lahan miliknya. Kabar buah kelapa yang berukuran besar itu sendiri terus menyebar sehingga membuat sejumlah pihak tertarik untuk membudidayakan. Hanya saja, bapak lima anak itu tak bersedia menjualnya. Sebaliknya, warga yang tertarik diberinya secara cuma-cuma. Suyono lantas menceritakan bibit kelapa jumbo ini mulai ditanam tahun 1984 silam. Setelah hampir tiga dasawarsa jumlahnya terus berkembang menjadi 25 pohon. Dari segi perkembangannya, kelapa jumbo tersebut termasuk cepat dibanding kelapa biasa. Bahkan ketika baru berumur tiga tahun, kelapa tersebut telah mampu berbuah. Padahal pada pohon kelapa biasa, perlu waktu bertahun-tahun sebelum dapat dipetik hasilnya. "Setiap tangkainya mampu berbuah sampai 12 butir," tuturnya. Perkembangan kelapa jumbo tersebut kini mulai merambah ke sejumlah daerah di sekitarnya, seperti di Kecamatan Bandar, Nawangan, serta Tulakan. Suyono mengungkapkan bahwa dirinya sejauh ini tidak berniat ataupun berminat untuk mengomersilkan tanaman kelapa yang diduga sebagai varietas baru miliknya. (*)
Berita Terkait

ANTARA Jatim kurban tiga ekor kambing di momen Idul Adha 1446 H
6 Juni 2025 14:42

ANTARA Biro Jatim dukung pencarian bakat penyiar muda di Surabaya
27 Maret 2025 17:38

LKBN ANTARA Jatim gelar buka puasa dan berbagi dengan anak yatim
22 Maret 2025 20:36

Konjen Tiongkok di Surabaya pererat kerja sama dengan LKBN ANTARA
18 Maret 2025 09:23

Dinkes Jatim sebut program MBG bukan sekadar atasi gizi buruk dan stunting
27 Februari 2025 18:01

Foto terbaik Januari 2025
31 Januari 2025 15:22

Pemprov Jatim gandeng LPA berikan pelatihan fotografi hingga pembuatan rilis
22 Januari 2025 17:44

Plh Sekdaprov apresiasi ANTARA promosikan UMKM-pariwisata Jatim
17 Januari 2025 19:22