Chengdu, China (ANTARA) - Meskipun menyumbangkan kemenangan untuk Indonesia, tunggal putra Jonatan Christie menyayangkan interupsi wasit saat ia melakukan servis kepada Li Shi Feng pada gim ketiga final Piala Thomas 2024, Minggu.
Drama sempat terjadi di lapangan saat papan skor menunjukkan angka 19-16, ketika Li menolak menerima servis Jonatan karena merasa tidak siap. Namun, penundaan servis itu terjadi saat wakil China sudah menerima dan mengembalikan shuttlecock dari Jonatan dengan pukulan.
Jonatan melakukan protes, tetapi berusaha membuat hal tersebut tidak memengaruhi penampilannya dalam mengumpulkan poin untuk Indonesia.
“Yang saya tahu ketika shuttlecock itu dipukul dan lawan memukul (balik), (maka) itu (pertandingan) sudah berjalan. Walau mungkin umpire-nya sudah bilang kepada Li Shi Feng untuk harus ready, ya, seharusnya ketika dia udah memukul, itu artinya bola (permainan) sudah berjalan,” kata Jonatan usai pertandingan di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China.
“Saya tidak tahu rules-nya seperti apa. Tapi saat itu saya mencoba untuk kembali fokus saja,” kata dia.
Kemenangan rubber game Jonatan atas Li membuat kedudukan Indonesia 1-2 dari China. Juara All England 2024 itu mengaku bersyukur bisa memberikan angka bagi skuad Merah Putih.
“Posisi tertinggal 2-0 itu sangat tidak gampang, saya teringat lagi momen Thomas Cup dua tahun lalu, dimana saya berada di posisi ketiga lagi. Namun, kali ini saya tidak mau menjadi penentu kekalahan,” kata Jonatan.
“Saya mau membangkitkan semangat teman-teman saya dan saya berharap Bagas (Maulana)/(Muhammad Shohibul) Fikri semangatnya bisa berlipat ganda lagi, mendapatkan poin, dan Chico (Aura Dwi Wardoyo) juga demikian,” ujarnya.
Jonatan mengakui bahwa terlepas dari drama di gim terakhir, Li bermain dengan baik karena termotivasi menjadi penentu kemenangan China pada Piala Thomas ini.
“Dia dengan penonton yang sangat luar biasa, juga ingin menjadi penentu kemenangan dan menampilkan yang terbaik. Tapi, saya berusaha untuk melawan hal tersebut,” kata Jonatan.
“Saya ingin membuat negara saya bangga dengan kerja keras saya, saya juga berusaha untuk membangkitkan semangat teman-teman saya. Jadi itu adalah bahan bakar saya untuk pertandingan kali ini,” imbuhnya.