Ribuan Hektare Lahan Pertanian di Pacitan Kekurangan Air
Kamis, 15 Desember 2011 20:41 WIB
Pacitan - Ribuan lahan pertanian di Kabupaten Pacitan sampai saat ini masih kekurangan air dan belum bisa dimaksimalkan untuk tanaman produktif akibat intensitas hujan rendah yang terjadi selama dua bulan terakhir.
"Totalnya ada sekitar 10 ribuan hektare lahan pertanian yang diprediksi terdampak. Selain faktor di atas, kebanyakan sawah di Pacitan memang jenis tadah hujan sehingga sangat bergantung pada cuaca," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan, Pamuji, Kamis.
Ia berharap curah hujan terus meningkat, setidaknya dalam satu atau dua pekan mendatang. Ekspektasi tersebut dikemukakan Pamuji karena ia mengaku sangat khawatir musim tanam yang seharusnya bisa dimulai pada awal Desember lalu kembali molor lagi.
Turunnya hujan dengan intensitas tinggi, kata Pamuji sangat diperlukan bagi lahan pertanian di daerah tersebut. Sebab, sebagian besar lahan sawahnya merupakan jenis tadah hujan, sehingga mutlak tergantung sepenuhnya pada kondisi alam.
Disi lain, ketersediaan infrastruktur pendukung, seperti sarana irigasi masih belum mencukupi.
Berdasar data yang ada di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten pacitan, lahan yang sudah dilengkapi irigasi teknis saat ini baru mencapai 864 hektare.
Sedangkan lahan dengan irigasi semi teknis sekitar 1.130 hektare. Angka itu sendiri jauh lebih kecil dibanding lahan yang hanya mengandalkan irigasi sederhana seluas 3.313 hektare, tadah hujan (6.707 ha), dan tegalan seluas 29.890 hektare.
Meskipun begitu, di sisi lain Pamuji sebenarnya juga merasa was-was jika benar-benar terjadi hujan dengan curah tinggi, sebab dengan kondisi semacam itu akan membuat tanaman petani berpotensi terendam. "Kami berharap pada para petani untuk juga memperhatikan saluran pembuangan air," ucapnya.
Menurut dia, mundurnya waktu tanam dalam rentang waktu dua pekan terakhir sebenarnya masih dalam batas toleransi wajar, sehingga tak perlu dikhawatirkan secara berlebihan, pun demikian saat panen nanti.
Disisi lain mundurnya waktu tanam memberi waktu lebih banyak bagi petani padi gogo untuk kembali menanam. Pada periode musim tanam mendatang Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan menargetkan peningkatan hasil panen diatas lima persen.
Hal tersebut merupakan bagian dari target nasional untuk mencapai suplus beras sebesar 10 juta ton. "Tahun ini, jumlah hasil panen di Kabupaten Pacitan mencapai sekitar 166 ribu ton," ungkapnya. (*)