Penyuluh Pertanian Pacitan Tewas Tabrak Portal Darurat
Senin, 4 Agustus 2014 23:43 WIB
Pacitan (Antara Jatim) - Seorang tenaga penyuluh pertanian di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, tewas setelah sepeda motor yang dikendarainya menabrak portal darurat pembatas jalan untuk mengantisipasi kemacetan arus mudik di jalur arah Ponorogo di kilometer 25 Desa Kebondalem, Kecamatan Tegalombo, Senin.
Sujianto (53), nama pengendara sepeda motor bernasib naas tersebut, dilaporkan meninggal dunia di tempat kejadian akibat mengalami patah tulang punggung dan pendarahan (gegar) otak parah.
Kapolsek Tegalombo, Iptu Setyo Margono mengatakan, kecelakaan tunggal yang terjadi sekitar pukul 13.30 WIB atau saat jam pulang kerja itu diduga terjadi lantaran korban Sujianto mengantuk, sehingga tidak melihat jelas portal pembatas jalan.
"Diduga kecelakaan terjadi karena korban mengantuk," kata Setyo singkat.
Kesaksian senada dituturkan salah satu warga yang menyaksikan kejadian itu, Heri Puji Wahono.
Ia melihat laju motor yang dikendarai korban memang cukup kencang. Sehingga hilang kendali dan langsung menghantam patok.
Menurutnya, di lokasi itu kerap terjadi kecelakaan. Lantaran merupakan pertigaan, dimana salah satu akses jalan adalah turunan curam.
"(Laju motor) Sangat kencang, mungkin ngantuk terus menabrak patok jalan," tuturnya.
Kerasnya benturan membuat helem yang dikenakan pecah dan korban mengalami luka di bagian kepala serta patah tulang punggung.
Korban yang tercatat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di dinas tanaman pangan dan peternakan (distanak) itu dilaporkan langsung meninggal dunia di lokasi kejadiam, sementara sepeda motor dinas Yamaha RX King bernomor polisi B 6829 SQH rusak berat di bagian depan.
Sok breker amblas dan veleg bengkok. Untuk kepentingan penyelidikan, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Pacitan.
Sementara itu, jumlah korban kecelakaan lalu lintas selama mudik lebaran tahun ini turun.
Sesuai catatan Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika (dishubkominfo) dari H-7 sampai H-1 terdapat satu orang korban meninggal dunia, luka berat (0), dan luka ringan delapan orang.
Angka itu jauh lebih sedikit dibanding tahun lalu. Dimana pada saat yang sama jumlah korban jiwa mencapai 41 orang, luka berat (22), serta luka ringan 307 orang.
"Penurunan ini terjadi karena kesadaran berlalu lintas masyarakat kian bertambah. Selain itu, penggunaan mobil bak terbuka untuk angkutan penumpang juga berkurang," kata Kepala Dishubkominfo Pacitan, Widy Sumardji. (*)