Surabaya (ANTARA) - PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda) menyetor dividen kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur sebesar Rp22,5 miliar, atau melampaui target Rp22 Miliar.
Kenaikan tersebut dikarenakan pendapatan yang diperoleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jatim tumbuh 7 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 2,164 Triliun.
"Alhamdulillah laporan keuangan PT PJU memperoleh status wajar tanpa pengecualian atau WTP. Ini patut kami syukuri seiring perolehan laba pada 2023 tersebut," kata Direktur Utama PT PJU Dwi Budi Sulistiyana dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.
Selain itu, PJU juga mencatat laba bersih yang mencapai Rp89,188 miliar atau sebesar 121,28 persen, melebihi target yang ditetapkan pada 2023 sebesar Rp73,539 miliar.
Dwi Budi menjelaskan, perusahaannya berkewajiban memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Timur, melalui kesesuaian tujuan korporat dengan Nawa Bhakti Satya Gubernur Jawa Timur.
Tercatat, kata dia, pada 2023 penyaluran gas ke PLN NP sebesar 11.501 MMSCF dengan rata-rata 31,51 MMSCF per hari atau setara 122,53 MW per hari. Dengan asumsi penggunaan listrik per rumah tangga sebesar 1.300 Watt.
"Maka penyaluran gas kami pada kelistrikan di Surabaya dapat mencakupi sekitar 86.561 rumah tangga dari 790.186 rumah tangga atau 11 persen dari total keperluan listrik rumah tangga di Surabaya. Juga kehadiran pelabuhan di Probolinggo yang melayani transportasi laut arus barang inbound outbound Jatim sebesar dua juta ton per tahun," ujarnya.
Dalam menatap masa depan, pihaknya tetap optimistis bahwa sejumlah usaha baru akan menjadi sumber pendapatan, seperti pengelolaan participating interest pada WK Ketapang dan WK West Madura Offshore (WMO).
"Usaha niaga migas untuk industri serta pengembangan energi baru terbarukan (EBT), seperti solar panel, EV charging dan sebagainya," ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Prov Jatim Joko Irianto mengapresiasi PJU atas terselenggaranya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berjalan tepat waktu, sesuai aturan.
Bahkan, kata dia, dari sisi kinerja keuangan yang positif diharapkan bisa terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang.
"Kondisi geopolitik saat ini telah berpengaruh terhadap tingginya harga minyak dunia, yang bisa dirasakan dampak positifnya bagi perusahaan migas. Hal itu tentu meningkatkan pendapatan PJU, tetapi hal tersebut tidak selamanya terjadi, apalagi harga migas sangat sensitif dan dipengaruhi banyak faktor," ujarnya.
Oleh karena itu, PJU tetap harus kreatif dan inovatif agar pendapatan yang dicapai saat ini bisa terus meningkat, apapun kondisinya.
"Tantangannya adalah PJU harus menggeser ke energi berkelanjutan, mempersiapkan SDM yang andal untuk menghadapi tantangan masa depan serta tentu saja menjaga keharmonitas internal," katanya.
Pemprov Jatim, lanjutnya, selaku pemegang saham mayoritas akan senantiasa mendukung untuk dapat berkinerja yang lebih baik, meningkatkan keuntungan yang lebih tinggi, dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi perekonomian di Jawa Timur.
RUPST dihadiri pemegang saham, yaitu Pemprov Jatim sebesar 99,06 persen yang diwakili Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov Jatim Joko Irianto didampingi Kepala Biro Perekonomian Setda Prov Jatim Aftabuddin Rijaluzzaman. Turut hadir Dirut PT Air Bersih Jatim (Perseroda) Joko Triono selaku pemegang saham 0,04 persen. Hadir juga Komisaris Utama PJU Husnul Khuluq dan Achmad Fauzi.
RUPST tersebut dipimpin oleh Dirut PT PJU Dwi Budi didampingi Direktur Buyung Afrianto, dengan agenda pengesahan laporan tahunan dan laporan keuangan tahun buku 2023 dan penggunaan laba Perseroan serta penunjukkan kantor akuntan publik.
PT PJU serahkan dividen Rp22,5 miliar ke Pemprov Jatim
Jumat, 3 Mei 2024 12:59 WIB
Alhamdulillah laporan keuangan PT PJU memperoleh status wajar tanpa pengecualian atau WTP