Lumajang (ANTARA) - Warga Suku Tengger di Desa Ranupani Kabupaten Lumajang menggelar ritual adat Unan-unan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan menjaga tradisi yang telah terpelihara selama berabad-abad.
"Unan-Unan yang dilaksanakan di Desa Ranupani adalah cermin dari rasa syukur yang mendalam. Kami, sebagai bagian dari alam ini, merasa berkewajiban untuk merawatnya. Semoga kita dilindungi dan diberkahi," kata Sekretaris daerah Lumajang Agus Triyono di kabupaten setempat, Selasa.
Menurutnya warga dan pemuka adat Suku Tengger berkumpul untuk merayakan momen yang tak hanya melambangkan syukur, tetapi juga menjaga keharmonisan dengan alam dan leluhur mereka.
"Ritual Unan-unan, warisan leluhur yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali, di tahun yang Suku Tengger sebut sebagai 'Landung'," tuturnya.
Ia mengatakan hal itu adalah penanda penting dalam kalender mereka yang terdiri dari 13 bulan, sebuah sistem waktu yang unik dan menggambarkan hubungan khusus mereka dengan alam.
Unan-unan yang berasal dari kata "Una" yang berarti memperpanjang, tak hanya mempersembahkan rasa syukur, tetapi juga upaya untuk memperpanjang bulan dalam kalender tradisional Suku Tengger. Itu adalah simbol dari kesatuan mereka dengan alam dan langit.
"Ritual tersebut adalah bentuk penghormatan kepada leluhur, serta doa agar keberkahan terus mengalir bagi masyarakat Desa Ranupani," katanya.
Pada hari puncaknya tidak hanya diwarnai oleh kesyukuran, tetapi juga 'sajen' berupa kepala kerbau yang dihias indah, menjadi simbol dari pengorbanan dan harapan yang mereka bawa.
Para warga Tengger kemudian mengarak 'ancak' yang memuat sajen tersebut menuju Sanggar Pamujan, tempat peribadatan yang menjadi pusat ritual. Di sana, doa-doa dipanjatkan, harapan diungkapkan, dan ikatan dengan alam serta leluhur diperkuat.
"Harapannya adalah kelimpahan rezeki dan keselamatan bagi kita semua, dan untuk generasi mendatang. Semoga tetap di bawah lindungan Tuhan dan leluhur," ujarnya.
Warga Tengger di Ranupani gelar ritual adat Unan-unan
Selasa, 23 April 2024 22:28 WIB
Unan-Unan yang dilaksanakan di Desa Ranupani adalah cermin dari rasa syukur yang mendalam