Trenggalek - Kepala Gudang Semi Permanen Bulog Trenggalek Chom Syaiful berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengeluarkan izin pemanfaatan beras impor untuk memenuhi kekurangan pasokan beras untuk keluarga miskin di wilayahnya. "Di gudang Bulog Trenggalek saat ini ada sekitar 92 ton beras impor, kalau itu diizinkan, kami akan langsung distribusikan ke desa-desa yang belum mendapatkan jatah raskin. Namun kalau tidak diizinkan kami tidak berani mengeluarkan," katanya, Sabtu. Menurut dia, jumlah beras impor yang disimpan di Trenggalek ini relatif kecil dibanding dengan yang disimpan di gudang Bulog lain. "Kalau gudang sini hanya mampu menampung sekitar 3.000 ton beras, makanya beras impor yang disimpan di sini juga relatif kecil dan hanya 92 ton. Kalau di gudang lain itu ada yang mencapai ribuan ton," katanya. Syaiful mengatakan, saat ini pasokan raskin untuk wilayah Trenggalek selama bulan November dan Desember masih kosong. "Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, kekurangan raskin selama dua bulan ini mencapai 2.000 ton. Kalau saja Pak Gubernur mengizinkan pasti sangat membantu," ujarnya. Namun, harapan tersebut bakal bertepuk sebelah tangan (sia-sia). Gubernur Soekarwo pada saat melakukan pertemuan dengan Bulog akhir November lalu telah menolak dengan tegas pemanfaatan beras impor untuk memenuhi kebutuhan raskin. Bahkan apabila ada gudang yang nekat mengeluarkan beras impor asal Vietnam tersebut, Pemprov Jatim akan menutup dan menyegel gudang tersebut. Gubernur menyarankan agar pihak Bulog mencari pasokan beras lokal dari kabupaten/kota yang selama ini menjadi lumbung padi di Jawa Timur. Sementara itu, Ketua DPRD Trenggalek Saniman Akbar Abbas mendukung langkah Gubernur Jatim yang melarang impor beras. Apabila beras impor tersebut diedarkan, pihaknya khawatir akan mengganggu kesejahteraan petani lokal. "Karena ini adalah keputusan politik yang prorakyat maka kami juga mendukungnya, masih banyak cara lain untuk bisa memenuhi stok raskin," katanya. Selain itu, Abbas meminta Bulog untuk memperhatikan kualitas beras yang didistribusikan kepada warga miskin. "Jangan sampai kejadian di Munjungan terulang kembali, kalau hancur seperti itu bukan beras namanya, tapi menir," katanya.
Berita Terkait

Pjs Bupati Trenggalek pastikan stok beras di daerahnya aman
15 November 2024 22:30

Pemkab Trenggalek pastikan stok beras mencukupi hingga Desember 2024
27 September 2024 19:51

Satgas Pangan inspeksi persediaan beras di distributor dan Bulog
1 Maret 2024 22:23

Pemkab Trenggalek perluas distribusi beras bulog ke ritel modern lokal
27 Februari 2024 20:37

Bulog optimalkan serapan gabah dan beras petani di Trenggalek
12 April 2023 22:17

Pemkab pastikan stok beras di Trenggalek aman hingga Lebaran
11 April 2023 02:03

Bulog pastikan stok beras di Trenggalek aman hingga Lebaran
28 Februari 2023 22:01

Bulog salurkan beras untuk korban banjir Trenggalek dan Blitar
28 Oktober 2022 00:17