Pemkab Bojonegoro Rancang Bangun Gudang Sembako
Rabu, 7 Desember 2011 16:16 WIB
Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro, Jatim, merencanakan membangun gudang yang bisa disewakan untuk menampung produksi sembako berupa beras dan palawija di tiga lokasi, di daerah setempat, pada 2012, yang diperkirakan menelan dana Rp5,7 miliar.
"Rencana membangun gudang sembako tersebut, masih kita usulkan kepada Kementerian Perdagangan agar bisa dipecah menjadi tiga gudang," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Bojonegoro, Bambang Suharno, Rabu.
Ia menjelaskan, sebelum itu, pada 2011 ini, mengusulkan pembangunan gudang sembako di daerahnya kepada Pemerintah Pusat, senilai Rp10 miliar dari APBN. Namun, usulan anggaran yang diajukan tersebut, disetujui sebesar Rp5,050 miliar dari APBN.
Sesuai persyaratan, lanjutnya, pemkab harus mengeluarkan dana pendamping dari APBD sebesar 10 persen atau sebesar Rp505 juta dan dana operasional sebesar empat persen atau sebesar Rp202 juta. Dengan demikian, jumlah total anggaran yang akan dimanfaatkan untuk membangun tiga gudang, mencapai Rp5,7 miliar.
"Lokasi tanah dengan luas masing-masing minimal 4.000 meter persegi menjadi tanggung jawab pemkab, " katanya mengungkapkan.
Sesuai rencana, lanjutnya, gudang tersebut dibangun di Kecamatan Kalitidu, untuk menampung produksi pertanian berupa beras dan palawija di wilayah timur. Selain itu, juga di Kecamatan Dander, untuk menampung produksi pertanian dari selatan dan di Kecamatan Sumberrejo, untuk wilayah timur.
Menurut dia, pihaknya masih dalam tahap mencari tanah yang cocok untuk lokasi yang akan dimanfaatkan untuk membangun tiga gudang sembako itu, sambil menunggu persetujuan dari Kementerian Perdagangan, untuk memecah dana bantuan itu, bisa dimanfaatkan membangun tiga gudang.
Pertimbangan, menurut dia, besarnya dana yang diperoleh tersebut, dengan dana berkisar Rp1,5 miliar, sudah dianggap cukup untuk membangun sebuah gudang. "Dana pendamping dan operasional dari APBD, sudah kita siapkan," jelasnya.
Ia menambahkan, kalau dengan dana yang turun sebesar Rp5 miliar lebih tersebut, hanya dimanfaatkan untuk membangun satu gudang, dianggap masih kurang, mengingat luasnya wilayah pertanian di Bojonegoro.
"Pada Januari 2012, kami akan langsung menjelaskan ke Jakarta, soal rencana memecah dana bantuan itu, menjadi tiga gudang, " ucapnya.
Ia mengatakan, tujuan dibangunnya gudang sembako tersebut, akan disewakan kepada para pedagang, untuk menampung beras dan palawija, ketika harga jatuh atau produksi melimpah.
"Selama ini, kalau harga beras dan palawija jatuh, para pedagang terpaksa menjual dengan harga apa adanya, sebab tidak memiliki tempat penampungan, " katanya menambahkan.