Kediri (ANTARA) - Presiden Direktur PT Surya Dhoho Investama, Istata T. Siddharta menyebut penerbangan perdana di Kediri menjadi tonggak sejarah dalam pengembangan konektivitas udara dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Timur bagian selatan, khususnya di Kabupaten Kediri dan sekitarnya.
"Pembangunan bandara ini memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan dan kemajuan daerah. Kami persembahkan Bandar Udara Dhoho ini sebagai 'A Gift to the Nation'. Bandara ini merupakan sebuah infrastruktur yang akan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan dan kemajuan ekonomi Indonesia secara keseluruhan, serta membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk terhubung ke berbagai daerah di Jawa Timur bagian selatan," katanya dalam rilis yang diterima, Kamis.
Ia menjelaskan, penerbangan perdana ini dilakukan oleh maskapai Citilink Indonesia, menawarkan rute Jakarta - Kediri pulang dan pergi menggunakan pesawat tipe A320 CEO dengan kapasitas 180 penumpang. Penerbangan perdana dilakukan pada Jumat (5/4).
Dirinya menambahkan, penerbangan perdana yang akan dilakukan oleh maskapai Citilink Indonesia ini akan menjadi tonggak bersejarah dalam pengembangan konektivitas udara dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Timur bagian selatan, khususnya di Kabupaten Kediri dan sekitarnya.
Selain itu, sebagai badan usaha pelaksana yang telah ditunjuk oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk mengelola Bandar Udara Dhoho melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), SDhI juga berkomitmen untuk menyediakan layanan bandar udara yang berkualitas tinggi untuk masyarakat.
Bandar Udara Dhoho dibangun dengan standar internasional, dengan landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, mampu menampung pendaratan pesawat jet berbadan lebar. Terminal Penumpang yang dirancang untuk menampung hingga 1 ,5 juta penumpang setiap tahunnya pada tahap awal, dan akan mampu menampung hingga 10 juta penumpang per tahunnya pada tahap ultimatenya, memastikan kenyamanan dan kemudahan bagi para penumpang pesawat udara.
Citilink Indonesia di Bandar Udara Dhoho Kediri, kata dia, menandai komitmennya untuk mendukung pengembangan infrastruktur penerbangan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
"Frekuensi penerbangan dua kali seminggu. Penerbangan ini bukan hanya sekadar sebuah layanan transportasi, tetapi juga sebuah momentum bersejarah bagi Kabupaten Kediri dan sekitarnya. Keberadaan Bandar Udara Dhoho diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antarwilayah," kata dia.
Pihaknya mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kediri dan sekitarnya, Kementerian Perhubungan, maskapai Citilink Indonesia, Angkasa Pura 1, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, yang telah memberikan dukungan dalam mewujudkan penerbangan perdana ini.
"Kami yakin bahwa keberadaan Bandar Udara Dhoho akan menjadi sebuah aset berharga bagi pengembangan wilayah Jawa Timur bagian selatan, khususnya Kabupaten Kediri dan sekitarnya," kata dia.
Dengan penerbangan perdana ini, pihaknya juga berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan fasilitas di Bandar Udara Dhoho, serta menjadikannya sebagai pusat transportasi udara yang unggul dan membanggakan bagi masyarakat Indonesia.
Sementara itu, PT Surya Dhoho Investama merupakan anak perusahaan dari PT Gudang Garam Tbk.