Magetan - Seorang nenek warga Desa Krowe, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mencoba melakukan bunuh diri dengan cara minum obat pembasmi rumput (herbisida), namun nyawanya berhasil diselamatkan. Nenek tersebut adalah Jumirah (65), yang diduga mengalami depresi akibat sakit maag yang telah dideritanya sejak delapan tahun terkahir, tak kunjung sembuh. Aksi nekat Jumirah ini dilakukan saat suaminya, Boniran, tidak berada di rumah. Saat itu, Boniran sedang berada di sawah, sehingga korban leluasa melakukan aksinya. Beruntung ada saudara korban yang langsung memberikan pertolongan. "Saat saya tiba di rumah, Mbah Jumirah sudah muntah-muntah, lemas, dan akhirnya pingsan. Melihat kondisinya yang membahayakan, saya langsung mencari pertolongan," ujar saudara korban, Sukini. Oleh warga dan suaminya, korban akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Sayidiman Magetan untuk mendapatkan perawatan medis. Kini korban masih menjalani perawatan intensif di instalasi rawat darurat (IRD) RSUD Sayidiman Magetan. Suami korban, Boniran, dan saudaranya, Sukini, mengaku tidak menyangka Jumirah tega melakukan hal tersebut kepada dirinya sendiri. Hingga berita ini ditulis, pihak petugas kesehatan yang menangani Jumirah belum bersedia memberikan keterangan apapun. Sementara, praktisi Psikologi Universitas Merdeka Madiun, Zulin Nurchayati, menyatakan prihatin atas maraknya kejadian bunuh diri yang terjadi di masyarakat. Ia menilai, tindakan terlarang yang dilakukan oleh pelaku bunuh diri tersebut disebabkan karena mental pelaku yang tidak kuat menghadapi tantangan hidup. "Kondisi mental yang tidak kuat tersebut bisa dipengaruhi dari berbagai faktor, di antaranya karena tekanan atau depresi akibat ekonomi, moral, ataupun material. Selain itu, juga disebabkan karena kurangnya pengendalian mental pada saat yang bersangkutan berusia anak-anak," terang dosen pengampu Psikologi Komunikasi ini. Ia menjelaskan, pengendalian mental pada masa pertumbuhan atau anak-anak merupakan kunci sukses bagi seseorang dalam mengatasi berbagai masalah di masa hidupnya mendatang. "Karena itu, untuk mengurangi depresi, hendaknya orang-orang terdekat selalu memberikan dukungan mental agar yang bersangkutan bisa menerapi dirinya sendiri untuk bisa menerima masalah hidup yang dialaminya. Sehingga yang bersangkutan tidak memilih solusi instan atas masalah yang dihadapinya," kata Zulin. Sebelum kasus percobaan bunuh diri dengan minum racun yang dilakukan oleh Jumirah, sebelumnya terdapat kasus bunuh diri dengan cara menggantung diri dalam sebulan terakhir. Yakni gantung diri yang dilakukan Bibit warga Desa Trosono, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan. Bibit nekat bunuh diri akibat sakit yang tak kunjung sembuh. Kasus serupa juga dilakukan oleh Kakek Harjo warga Desa tanjung, Kecamatan Bendo, Magetan. Harjo nekat menggantung diri setelah sebelumnya menggantung cucunya Eksa yang masih berusia dua tahun. (*)
Berita Terkait
Antara Natal, tahun baru, dan kebersamaan di saat sulit
25 Desember 2025 15:14
Dewas ANTARA harap kinerja Biro Jatim terus tumbuh
17 Desember 2025 19:30
ANTARA terima penghargaan peran penyebaran informasi Kumham Imipas
17 Desember 2025 13:59
Konjen RRT-ANTARA Jatim masifkan penyebaran informasi positif dua negara
16 Desember 2025 19:45
DPR nilai pemberitaan ANTARA masih menjadi tolok ukur
16 Desember 2025 19:02
Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim: ANTARA miliki karakter yang berbeda
16 Desember 2025 18:16
Ketua Dewas ANTARA: Kantor berita bertanggung jawab tangkal hoaks
16 Desember 2025 18:00
Kadis Kominfo Jatim apresiasi peran ANTARA jaga kualitas informasi
16 Desember 2025 17:02
