Surabaya (ANTARA) - Dua petahana Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA Ahmad Nawardi dan AA La Nyalla Mahmud Mattalitti diprediksi melenggang tanpa hambatan menuju Senayan, jika melihat pada rekapitulasi tingkat kabupaten/kota.
Pada rekapitulasi tingkat kabupaten/kota keduanya berkompetisi, Nawardi mendapatkan 3,28 juta suara dan La Nyalla dengan 3,13 juta suara.
"Baik Pak Nawardi maupun Pak Nyalla, keduanya memang memiliki kompetensi," kata pengamat politik dan sosial kemasyarakatan A Qudus Salam dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Minggu.
Ahmad Nawardi disebutnya punya latar belakang seorang santri, pun demikian dengan anak-anaknya. Selain itu, dia pernah duduk di kursi DPRD Jawa Timur dan petahana di DPD RI.
Sedangkan, La Nyalla memiliki nama besar yang sudah dikenal oleh masyarakat. Salah satunya, dia merupakan mantan Ketua Kadin Jatim.
"Rasanya tidak rasional kalau tidak memiliki modal sosial besar, kemudian mendapat banyak suara," ujar dia.
Selain dua sosok petahana itu, nama lain yang berpotensi lolos ke Senayan adalah keponakan Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa, yakni Lia Istifhama yang meraup perolehan 2,74 juta suara.
Nama selanjutnya adalah Kondang Kusumaning Ayu dengan perolehan 2,54 juta suara. Calon legislatif DPD RI nomor urut 10 itu belum banyak dikenal, namun mampu menghadirkan kejutan, salah satunya adalah foto dirinya yang muncul di surat suara Pemilihan Umum (Pemilu 2024) dan menyita perhatian para calon pemilih.
Kondang pun mampu menumbangkan sosok tenar lainnya, seperti mantan Ketua KPK Agus Rahardjo yang hanya mendulang 2,2 juta suara.
Kendati demikian, kepastian calon terpilih DPD RI dan angka raihan suara tersebut bukan hasil rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jatim.
Sebab penetapan hasil masih menunggu keputusan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang dijadwalkan paling akhir pada 20 Maret 2024.
Pengamat: Petahana DPD RI melenggang tanpa hambatan ke Senayan
Minggu, 10 Maret 2024 16:39 WIB
Rasanya tidak rasional kalau tidak memiliki modal sosial besar, kemudian mendapat banyak suara