Trenggalek (ANTARA) -
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun, bagaimanapun kerusakan bangunan menyebabkan proses belajar-mengajar siswa terganggu," kata Kapolsek Bendungan Iptu Suswanto dikonfirmasi melalui telepon, Selasa.
Dijelaskan, Longsor itu terjadi pada Senin (26/2) sekitar pukul 15.00 WIB saat tak ada proses kegiatan belajar mengajar. Longsor itu terjadi pada bagian tembok plengsengan penahan kamar mandi dan gedung SDN 2 Surenlor bagian belakang dengan ketinggian 5 meter dan lebar 9 meter.
"Jadi padi bagian pondasinya, untuk bangunan gedung utuh. Tetapi pondasi yang ambrol," imbuhnya.
Longsoran itu menutup akses jalan rumah warga sehingga petugas gabungan diterjunkan untuk membersihkan material longsor. Pembersihan tidak bisa dilakukan pascakejadian lantaran curah hujan yang kerap mengguyur sehingga dikhawatirkan terjadi longsoran susulan.
Suswanto menyebut longsor itu dipicu hujan lebat yang terjadi sejak pukul 04.00 WIB. "Sebelahnya (bangunan yang ambrol) itu rumah warga. Petugas gabungan tadi sudah melakukan gotong-royong pembersihan material bersama masyarakat," paparnya.
Dalam kegiatan gotong-royong itu, petugas gabungan terlihat membuat dengan warga. "Mereka melakukan gotong royong pembersihan material bersama masyarakat,” ucapnya.
Akibat peristiwa itu kerugian ditaksir mencapai Rp50 juta. Dia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat terjadi hujan lebat. Pasalnya wilayah Kecamatan Bendungan menjadi salah satu daerah yang rentan berpotensi dilanda longsor.
"Kami imbau untuk selalu hati-hati dan waspada," katanya.