Kota Probolinggo (ANTARA) - Pemerintah Kota Probolinggo menggencarkan kegiatan pasar murah untuk menjaga stabilitas harga pangan karena selama beberapa pekan terakhir harga beras mengalami kenaikan yang signifikan di pasaran.
Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis memantau langsung kegiatan pasar murah yang digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maramis, Selasa.
"Komoditas dijual di pasar murah merupakan bahan pokok yang memiliki pengaruh besar terhadap kestabilan harga. Jika kebutuhan tersebut tersedia dengan harga terjangkau maka harga bisa dikendalikan," kata Nurkholis di RTH Maramis.
Menurutnya rata-rata harga beras medium di Jawa Timur sudah mencapai Rp11.802 per kilogram, sehingga digelar pasar murah supaya meringankan beban masyarakat karena di pasar murah harga beras lebih terjangkau.
"Di sini harga beras 5 kilogram sebesar Rp51.000, sehingga harganya Rp10.200 per kilogram dan masih dibawah harga eceran tertinggi (HET) beras sebesar Rp10.900 per kilogram," tuturnya.
Kegiatan pasar murah tersebut digelar Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DKUMP) di dua lokasi yakni RTH Maramis dan Kantor Kelurahan Triwung Kidul.
Nurkholis meminta agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan di beberapa titik lokasi, terlebih menjelang datangnya bulan suci Ramadhan sehingga dapat menjaga kestabilan harga bahan pokok.
"Nanti mendekati bulan Ramadhan akan digelar pasar murah dengan lebih banyak titik lokasi. Agar kestabilan harga dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,” katanya.
Kepala DKUMP Kota Probolinggo Fitriawati berupaya mengadakan pasar murah setiap hari Selasa sebagai upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga beras cukup signifikan.
"Untuk pasar murah itu, kami bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Probolinggo, PT Pegadaian, serta PT Sinar Mas agar menyediakan komoditas pangan dengan harga terjangkau," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Perum Bulog Cabang Probolinggo Yoga Prasetyadi mengatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan pasar murah itu dengan menyediakan 8 ton beras di setiap lokasi.
"Bulog Probolinggo telah menyiapkan stok beras sebanyak 7.000 ton, sehingga masyarakat diimbau tidak perlu panic buying untuk membeli komoditas beras," katanya.