Surabaya (ANTARA) - Satgas Pangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Jawa Timur menyatakan ketersediaan atau sok beras di wilayah tersebut aman menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Kami tidak menemukan adanya kelangkaan bahan pokok penting (bapokting) dan untuk stok beras cukup banyak,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol. Dirmanto di sela-sela kegiatan inspeksi pasar bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Surabaya, serta Pimpinan Cabang Bulog Surabaya, Selasa.
Dirmanto menyatakan kegiatan ini dilakukan guna menindaklanjuti adanya informasi terkait kelangkaan dan kenaikan harga kebutuhan bapokting di wilayah Jawa Timur.
Tim Satgas Pangan Polda Jatim yang berkolaborasi dengan Disperindag Kota Surabaya tersebut menyasar sejumlah pasar dan distributor serta Gudang Bulog.
Dirmanto pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir terkait stok beras khususnya di Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya jelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Sesuai keterangan dari pihak Bulog Surabaya, stok beras masih ada 130 ribu ton dan khusus untuk gudang Bulog Cabang Surabaya saja masih ada 30 ribu ton," katanya.
"Tidak perlu melakukan pembelian panik, belilah secukupnya, tidak usah beli berlebihan," tambahnya.
Pimpinan Cabang Bulog Surabaya, Sugeng Hardono membenarkan bahwa stok beras di Bulog Jawa Timur ada 130 ribu ton. Untuk itu, dia berpesan agar masyarakat tidak perlu ikut-ikutan antre panjang hanya untuk mendapatkan beras.
"Berasnya ada kok, sudah kami sediakan di pasar-pasar, di kios-kios dan di retail modern pun kami juga kami siapkan," ucapnya.
Sugeng Hardono mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian maupun pelaku pasar harga gabah saat ini sudah turun.
Ia semakin yakin bahwa stok beras akan cukup untuk warga di Jawa Timur, karena perkiraan bulan Maret 2024 besok sudah musim panen.
"Jadi makin tenang lagi, masyarakat tidak perlu panik," tambah Sugeng.
Lebih lanjut, Sugeng juga mengatakan pihaknya juga akan terus melakukan operasi pasar dengan melakukan langkah konkret untuk mendistribusikan beras agar dapat dijangkau masyarakat.
"Kami juga akan melakukan operasi pasar, gerakan pangan murah dengan dinas-dinas di Kabupaten dan Kota, jadi kalau memang belum menemukan, kami juga datang ke masyarakat langsung juga, jadi tenang saja ya," tutur dia.