Bangkok - Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra Sabtu menyatakan khawatir atas banjir di provinsi-provinsi selatan, mengatakan ia telah menginstruksikan Departemen Dalam Negeri untuk memantau situasi di Songkhla, Surat Thani dan Nakhon Si Thammarat. Dalam pidato publik mingguan di TV dan program radio, dia mengatakan "pemerintah Yingluck memenuhi keinginan rakyat," kata perdana menteri. Dia mengatakan banjir di provinsi bagian selatan akibat hujan lebat itu mengkhawatirkan, dan perhatian khusus harus difokuskan pada daerah rawan risiko, terutama kabupaten Sadao dari Songkhla, yang dapat terpengaruh oleh banjir dari negara tetangga Malaysia. Dia mengatakan, wilayah selatan mengalami musim hujan yang menyebabkan hujan deras, sehingga orang-orang yang hidup di dekat sungai-sungai di Surat Thani, Nakhon Si Thammarat, Phatthalung, Songkhla, Pattani, Yala, Narathiwat, Satun dan Trang harus menyadari kemungkinan datangnya banjir bandang, limpasan air hutan dan limpahan air dari sungai. Nelayan juga harus berhati-hati dengan adanya gelombang tinggi. Wakil Perdana Menteri, Jenderal Pol Kowit Wattana, dan Deputi Menteri Kesehatan Masyarakat Torphong Chaiyasarn diperintahkan untuk membantu mereka yang terkena dampak banjir, katanya. Adapun banjir di Bangkok, kata Yingluck, situasinya telah mengalami penyurutan secara signifikan. Seperti yang terjadi di banyak daerah air banjir menurun dan telah benar-benar kering di beberapa daerah. Dia mengatakan, rencana untuk mengalirkan air di Bangkok dan provinsi sekitarnya akan disesuaikan dengan arah banjir yang berubah-ubah. Gubernur Bangkok dan gubernur dari enam provinsi sekitar ibu kota akan bertemu untuk mencari solusi bersama guna menyesuaikan rencana, sementara penghalang 'Tas Besar', terdiri dari kantong-kantong pasir besar, akan dibongkar pada beberapa bagian atau disesuaikan agar drainase air lebih efektif. (*)
PM Yingluck Cemas Terhadap Banjir di Thailand Selatan
Sabtu, 26 November 2011 13:53 WIB