Pasuruan – Lahan pertanian di Kota Pasuruan, Jawa Timur, terus berkurang seiring dengan konversi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian, sehingga produksinya hanya mampu mencukupi sekitar 60 persen untuk kebutuhan pangan warganya. Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan, dan Perikanan Kota Pasuruan, Asep Suryatna, Jumat (25/110 menyebutkan, luas lahan pertanian di Kota Pasuruan kini tinggal sekitar 1.200 hektare. Lahan pertanian seluas itu, lanjut Asep, bisa ditanaamai padi tiga kali dalam setaahun. Namun hasil produksinya hanya mampu untuk memasok kebutuhan pangan warga kota sendiri sekitar 60 persen saja. Asep Suryatna mengungkapkan, untuk mempertahankan tingkat produksi pertanian tanaman pangan di Kota Pasuruan hanya bisa dilakukan dengan cara intensifikasi. Disebutkan, salah satunya diantaranya dengan menanam padi bibit varietas unggul. Untuk mencukupi kebutuhan bibit padi di Kota Pasuruan, lanjut Asep, Dinas Pertanian Kota Pasuruan melakukan pembibaan terhadap petani penangkar benih padi varietas unggul. Salah satunya Kelompok Tani Mandiri Kota Pasuruan yang menangkarkan bibit padi unggul varietas Ciherang. Ketua Kelompok Tani Mandiri Kota Pasuruan, M.Nurudin menyebutkan, lahan penangkaran benih unggul kelompoknya seluas 2,8 hektar. Produktisi benih padi unggul varietas Ciherang yang diatangkarkan sebanyak 16 ton. Benih padi unggul varietas Ciherang produksi Kelompok Tani Mandiri Kota Pasuruan hasil binaan Dinas Pertanian setempat, Jumat (25/11) dilepas Walikota Pasuruan, Hasani untuk memenuhi kebutuhan benih unggul bagi warga petani diKota Pasuruan. Wali kota menyebutkan, produksi benih padi unggul tersebut diakuinya amsih kurang untuk memnuhi kebutuhan para oetai diKota Pasuruan. Untuk itu walikota berharap agar para penangkar tetap terus mengembangkan benih padi yang sangat dibutuhkan para petani tersebut. Wali kota mengakui jika lahan pertanian di Kota Pasuruan terus berkurang seiring dengan konversi lahan dari pertaanian ke nonpertanian yang tidak bisa dihaindarkan lagi. (*).
Berita Terkait

Kepabeanan ASEAN upayakan efisiensi pengelolaan logistik Internasional
21 Juni 2025 22:10

Menko PM ingatkan pelatihan UMKM harus terstandardisasi
21 Juni 2025 20:56