Blitar (ANTARA) - Belut nikmat dijadikan sebagai lauk. Belum dapat diolah dengan berbagai macam, ada yang dijadikan pepes, digoreng tepung maupun tanpa tepung.
Di Kabupaten Blitar, ada menu olahan belut. Adalah Mbah Rumini (66), warga Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Di tangannya, belut dijadikan olahan kuliner berupa belut krispi. Belut digoreng tepung sehingga menjadi krispi atau renyah.
Mbah Rumini mengatakan warungnya sudah buka sejak 1991. Belut menjadi salah satu olahan andalan.
Cerita awalnya, ada pelajar dari Kesamben yang meminta olahan belut goreng dengan sambal bawang. Tak disangka, itu justru membuat warungnya menjadi semakin laris.
"Awalnya merasa aneh, kok belut pakai sambal. Namun, saat ini jadi menu andalan. Jadi, belut digoreng pakai tepung dengan sambal bawang," katanya di Blitar, Senin.
Ia mengatakan, tidak sulit mendapatkan belut. Setiap hari ada pelanggannya yang mengirimkan belut dalam keadaan hidup 10 kilogram. Belut-belut tersebut kemudian dibersihkan kotorannya dan siap untuk digoreng tepung.
Belut tersebut digoreng berdasarkan pesanan sehingga masih hangat saat disajikan ke pelanggan. Dalam satu hari, setidaknya ia bisa menjual hingga 180 porsi belut krispi.
Harga belut jualannya juga terjangkau yakni Rp5.000 per porsi. Jika tambah nasi adalah Rp7.000. Sangat terjangkau.
Rasa belut krispi jualan Mbah Rumini juga sangat gurih. Selain itu, tepung yang dibalurkan ke belut juga tidak keras sehingga rasanya enak. Ditambah dengan sambal bawang super pedas, sehingga tepat sekali bagi penyuka pedas.
Dalam sehari, Mbah Rumini membutuhkan 1,5 kilogram cabai. Ada juga pelanggan yang sudah dikenalnya sehingga ia tidak kesulitan mendapatkan cabai. Porsi sambal juga harian. Sambal langsung dibuat seketika ada pelanggan yang pesan.
Porsi cabai juga tidak dikurangi saat harga cabai sedang mahal. Menurut Mbah Rumini, semua dinikmati dan sudah ada rejeki sehingga tetap ingin mengutamakan kepuasan pembeli.
Saat ini, belut krispi buatan Mbah Rumini juga sudah membuka cabang. Namun, di cabang utama tetap dibuka.
Kendati lokasinya terletak di daerah pelosok, menu ini tetap menjadi incaran pembeli. Mereka datang dari berbagai daerah di Blitar dan sekitarnya.
Salah seorang pembeli, Ali, mengatakan sering makan di warung Mbah Rumini. Ia penyuka pedas sehingga merasa puas ketika makan belut krispi.
"Rasanya enak dan rasa pedasnya saya suka," kata Ali.
Ana, pelanggan lainnya mengatakan rasa belut krispi buatan Mbah Rumini memang enak. Ia juga ketagihan makan di tempat ini, apalagi harga per porsi yang sangat murah.
"Nasinya pulen, enak. Harganya sangat murah, apalagi harga beras sekarang mahal. Makan belut krispi ditambah sambal, saya menambah nasi sampai dua kali," kata Ana.