Jember (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jember, Jawa Timur menemukan adanya atribut kampanye dan bendera partai politik saat apel shalawat kebangsaan Laskar Shalawat Nusantara (LSN) yang dihadiri Gibran Rakabuming Raka di Stadion Jember Sport Garden, Rabu.
"Kami melihat ada peserta shalawat yang membawa bendera partai politik dan mengibarkan di tengah lapangan," kata Anggota Bawaslu Jember Devi Aulia Rahim saat dikonfirmasi per telepon.
Selain itu, lanjut dia, beberapa anggota Panwaslu kecamatan yang dikerahkan untuk melakukan pengawasan juga melihat ada peserta yang mengenakan kaos bergambar pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Ada juga yang menempeli payung peserta shalawat dengan stiker salah satu calon legislatif (caleg), jumlahnya tidak banyak, namun hal itu merupakan atribut kampanye yang seharusnya tidak boleh dilakukan dalam kegiatan shalawat tersebut," tuturnya.
Devi mengatakan Bawaslu Jember mengerahkan sebanyak 100 personel untuk melakukan pengawasan secara ketat pada kegiatan Laskar Shalawat Nusantara yang dihadiri cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan calon legislatif DPRD Jawa Timur karena berpotensi menjadi ajang kampanye.
"Kami masih mengumpulkan hasil pengawasan yang dilakukan dan tentunya juga disertai bukti dokumentasi, kemudian hasil itu akan dikaji untuk menentukan apakah ada temuan yang dinyatakan melanggar aturan atau tidak dalam kegiatan itu," ucap Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Datin Bawaslu Jember itu.
Ia menjelaskan pihaknya sebelumnya sudah memberikan imbauan kepada panitia Laskar Shalawat Nusantara agar kegiatan yang menghadirkan salah satu cawapres ditunda karena berpotensi menjadi ajang kampanye dan jadwal kegiatan kampanye rapat umum sesuai tahapan baru dimulai pada 21 Januari 2024.
"Bawaslu tidak melarang kegiatan shalawat yang digelar oleh Laskar Shalawat Nusantara di Stadion Jember Sport Garden, namun kegiatan itu tidak boleh dijadikan ajang kampanye Pemilu 2024," ujarnya.
Sementara Presiden Laskar Shalawat Nusantara Muhammad Fawait mengatakan bahwa kegiatan apel shalawat kebangsaan itu merupakan acara internal, sehingga yang hadir adalah anggota Laskar dan bukan kegiatan umum.
"Kegiatan shalawat itu bertujuan untuk memohon doa bersama dan memohon syafaat dari Nabi Muhammad SAW agar pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan aman, damai, dan lancar," katanya.