Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diperkirakan bergerak sideways seiring pelaku pasar mencermati rilis cadangan devisa Indonesia periode November 2023.
IHSG dibuka menguat 5,36 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.092,76. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,98 poin atau 0,10 persen ke posisi 937,78.
"Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways di range 7.060- 7.150. Level support IHSG berada di 7.060-7.070 dan level resist IHSG berada di 7.120-7.150," ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, hari ini Kamis (7/12/2023), Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan data makro ekonomi berupa cadangan devisa (cadev) periode November 2023.
Baca juga: IHSG dibuka menguat 5,36 poin
Sebelumnya, posisi cadev Indonesia periode Oktober 2023 tetap tinggi senilai 133,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, dari mancanegara, neraca perdagangan (balance of trade) AS periode Oktober 2023 tercatat defisit 64,3 miliar dolar AS. Nanti malam, AS akan mengumumkan initial jobless claims untuk periode yang berakhir 2 Desember 2023.
Dari Asia Pasifik, Australia mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,1 persen year on year (yoy) pada kuartal III 2023, atau di atas perkiraan, sedangkan, Taiwan membukukan inflasi November 2023 sebesar 2,8 persen (yoy), atau di atas perkiraan.
Bursa saham AS, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,19 persen, S&P 500 yang turun 0,39 persen, serta indeks Nasdaq turut terkoreksi 0,58 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 545,19 poin atau 1,63 persen ke 32.900,69, indeks Hang Seng melemah 259,06 poin atau 1,57 persen ke 16.204,20, indeks Shanghai melemah 14,72 poin atau 0,50 persen ke 2.954,21, dan indeks Straits Times melemah 25,42 poin atau 0,82 persen ke 3.061,82.