Bojonegoro - Mobil Cepu Limited (MCL), Selasa mengumumkan konsorsoum PT Inti Karya Persada Teknik (IKPT) dan PT Kelsri, sebagai kontraktor proyek Blok Cepu, di Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur, untuk engineering, procurement and construction (EPC 2), untuk desain dan instalasi pipa darat berinsulasi. "Kami bekerja sama dengan BP Migas, Pertamina dan mitra kami lainnya untuk membawa sumber daya Banyu Urip (minyak Blok Cepu di Bojonegoro) ke tahap produksi penuh sesegera mungkin," kata President dan General Manager dari afiliasi Exxon Mobil di Indonesia, Terry S. McPhail, dalam release yang disampaikan lewat email, Selasa. Dalam keterangannya, di dalam kontrak EPC 2 tersebut, akan merancang dan memasang jalur pipa darat berinsulasi yang tertanam di bawah tanah dan berdiameter 20 inci, membentang dari fasilitas pengolahan produksi (production processing facilities/PPF) ke pantai Tuban, dengan jarak sekitar 72 kilometer. Pengembangan fasilitas full-field production ini direncanakan dapat memproduksi minyak Blok Cepu di Bojonegoro, sebesar 165.000 barel/ per hari. Fasilitas tersebut mencakup 49 sumur pada tiga anjungan sumur, sebuah fasilitas pengolahan pusat (Central Processing Facility/CPF), dan pipa sepanjang 95 kilometer. Pipa tersebut berfungsi untuk mengalirkan minyak ke sebuah fasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung (Floating Storage and Offloading/FSO) bermuatan maksimal 1,7 juta barrel. Kapal-kapal tangker akan dapat mengangkut minyak dari FSO tersebut ke pasar domestik dan dunia. Ditargetkan, proyek EPC tersebut, rampung dalam 36 bulan, sehingga setelah itu produksi lapangan tahap penuh bisa segera dimulai, sambil menunggu persetujuan pihak regulator. Pengembangan dan produksi minyak lapangan Banyu Urip ke depan akan membawa keuntungan bagi Indonesia. Proses pengeboran, konstruksi, dan instalasi dari fasilitas ini dapat dicapai dengan dukungan dari kalangan pemasok dalamnegeri, termasuk perusahaan-perusahaan lokal. Ribuan tenaga kerja akan dipekerjakan oleh MCL, termasuk kontraktornya selama kurang-lebih tiga tahun masa tahap pengembangan proyek ini. Proyek ini juga akan menyediakan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pekerjanya yang dapat digunakan demi pengembangan proyek serupa di masa depan. Baik pada industri minyak dan gas maupun industri lainnya. Beberapa pelatihan masih berjalan bagi teknisi lokal yang akan berperan dalam operasional produksi nantinya. Para mitra proyek Banyu Urip memprakarsai produksi awal di akhir 2008 dan mulai mengoperasikan fasilitas produksi awal (Early Production Facility/EPF) pada bulan Agustus 2009, yang mampu memproduksi minyak 20 ribu barel/hari. (*).
MCL Umumkan Kontraktor Proyek Pipa Blok Cepu
Selasa, 1 November 2011 18:40 WIB