Surabaya (ANTARA) - Lembaga survei "The Republic Institute" mencatat elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 44,1 persen, kemudian diikuti Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
"Pasangan Ganjar-Mahfud 27,2 persen, sedangkan Anies-Muhaimin 25,2 persen," ujar Peneliti Utama The Republic Institute Sufyanto dalam siaran pers diterima di Surabaya, Senin.
Menurut dia, jika tren kenaikan bisa dipertahankan hingga Februari mendatang maka potensi Prabowo-Gibran untuk menang terbuka lebar, bahkan disebutnya bukan tidak mungkin satu putaran.
Berdasarkan survei tersebut, Sufyanto juga membeberkan bahwa rangkaian peristiwa politik menjelang pendaftaran capres-cawapres tidak terlalu berdampak.
Seperti halnya putusan MK yang dianggap sangat kontroversial, namun dipahami santai oleh masyarakat, bahkan ketika Gibran yang selalu menjadi pihak tertuduh dan kemudian terpilih sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto, justru mengalami kenaikan elektabilitas cukup tinggi.
Solidnya pemilih dari partai pengusung Prabowo-Gibran disebutnya konsisten, di antaranya pemilih Partai Gerindra 77,1 persen, Partai Demokrat 75,2 persen, Partai Golkar 70,5 persen, dan PAN 64,9 persen.
Berikutnya, pilihan pemilih partai pada pasangan Ganjar-Mahfud tercatat dari PDIP 79,7 persen, PPP 56,9 persen, Hanura 33,3 persen, dan Perindo 66,7 persen.
Selanjutnya, pilihan pemilih partai pada pasangan Anies-Muhaimin masing-masing Nasdem 67,7 persen, PKB 63,3 persen serta PKS 77,1 persen.
Di sisi lain, Partai Demokrat juga mengalami perkembangan positif karena masuk tiga besar dari 18 partai politik dengan elektabilitas sebesar 11,5 persen.
PDIP tetap berada di peringkat pertama dengan elektabilitas 21 persen, disusul Partai Gerindra yang mencapai 16,7 persen.
"Selain karena solidnya dukungan pemilih Demokrat, peran Presiden ke-6 SBY sangat signifikan. SBY terus melakukan penguatan dengan turun langsung untuk pemenangan partai sekaligus menggalang dukungan untuk Prabowo-Gibran," tuturnya.
Sebagai informasi, survei nasional "The Republic Institute" dilakukan pada 3-12 November 2023 di provinsi seluruh Indonesia, yang merupakan lanjutan pada Juni dan September 2023.
Riset lanjutan ini menyasar 1.400 sampel awal dengan penambahan di Pulau Jawa sebesar 400 sampel. Pulau Jawa diposisikan sebagai medan laga kunci (key battleground) agar didapatkan informasi dan data lebih mendekati kebenarannya.
Teknik pengambilan sampel secara stratified random sampling dengan margin of error sebesar 2,62 persen dengan analisa pembobotan.
Teknik pengambilan data juga menggunakan survei tatap muka, yakni menggunakan kuisioner oleh surveyor terlatih dan dilakukan spotcheck oleh supervisi senilai 20 persen.
Prabowo-Gibran elektabilitas tertinggi versi The Republic Institute, Demokrat tiga besar
Senin, 27 November 2023 17:59 WIB