Surabaya (ANTARA) - Dua pasien insiden kecelakaan antara minibus "elf" dan KA Probowangi di Lumajang, Jawa Timur, Minggu, 19 November 2023, yakni A (7) dan Warsito (60) yang dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya belum melalui masa kritis.
"Masa kritis belum terlewati dan masih observasi," kata Dokter ahli bedah syaraf RSUD dr Soetomo Dr dr Wihasto Suryaningtyas Sp.BS (K) yang juga Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSUD dr Soetomo kepada wartawan Surabaya, Rabu.
Wihasto menjelaskan saat menerima rujukan dari RSUD dr Haryoto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tim medis langsung melakukan tindakan diagnostik terhadap kondisi kedua korban, salah satunya computed tomography (CT) scan pada bagian kepala, radiologi, dan CT scan pada bagian perut.
Hasilnya, baik A maupun Warsito mengalami cedera kategori berat yang diakibatkan karena benturan.
"Pak Warsito mengalami cedera kepala dan dada. Kemudian yang anak cedera di organ kepala, pendarahan otak tidak besar," ucapnya.
Pihak RSUD dr Soetomo menerapkan pengawasan ketat untuk stabilisasi dan memastikan perkembangan kondisi A dan Warsito.
"Keduanya masih kritis, Pak Warsito masih pakai alat bantu napas, yang korban anak-anak pakai oksigen," ujarnya.
Lebih lanjut, jika kondisi keduanya sudah pulih, maka RSUD dr Soetomo melaksanakan pemulihan dari sisi psikologi para korban, khususnya pada korban A yang masih berusia anak-anak.
"Kawan-kawan psikolog nanti masuk ketika sudah sadar betul, jadi untuk menyembuhkan trauma," ucapnya.
Sementara ibu korban A, Rinda Pandan Wangi (30) yang merupakan warga Simomulyo, Surabaya itu turut memberikan keterangan kepada para wartawan.
Dia menceritakan kabar insiden kecelakaan yang juga menewaskan ibundanya, Sri Rahayu (55) kali pertama didapatkan dari Ketua RT dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat, pada Minggu, 19 November 2023 malam.
"Dia dekat dengan neneknya, waktu reuni diajak ikut," kata dia.
Rinda kemudian mencari kejelasan soal informasi yang didapatkan itu dengan menghubungi salah seorang rekannya yang tinggal di Kabupaten Jember.
"Antara percaya dan tidak percaya, di awal anaknya selamat, mama meninggal," ucapnya.
Dia juga meminta tolong kepada rekannya untuk mencari tahu lokasi rumah sakit dan kondisi buah hatinya yang dikabarkan kritis.
"Mau mengetahui kondisi kritisnya seperti apa, tindakan apa yang segera dibutuhkan, sampai sana masih bisa tantrum teriak-teriak," kata Rinda.
Usai tiba di RSUD dr Haryoto, Kabupaten Lumajang, pada Senin, 20 November 2023, dia langsung menerima informasi soal permintaan merujuk A ke RSUD dr Soetomo.
"Satpol PP, Dinas Sosial, dan Jasa Raharja bilang mau tidak dirujuk ke Soetomo? Saya bilang awalnya tidak yakin diberangkatkan karena kondisinya seperti ini, khawatir di jalan anak saya ada apa-apa karena juga saya tidak tahu soal medis," ucapnya.
Namun akhirnya tawaran soal rujukan itu disetujui dan anaknya pun dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk menjalani perawatan.
"Kalau di sini tidak bisa dibilang jauh lebih baik, memang sekarang bisa melek (buka mata) tetapi tidak sering, disini dua kali buka mata. Dikasih efek handphone matanya mengikuti, tetapi belum sadar," ujar dia.
Sebagaimana yang diketahui, kecelakaan di Lumajang menyebabkan 11 penumpang minubus "elf" tewas. Sedangkan empat orang lainnya mengalami luka-luka.
Selain A dan Warsito, dua korban lainnya adalah Bayu Trinanto (57) yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang dan Ardhika (57) di RSUD dr Haryoto.
Belasan korban tewas yang merupakan warga asal Kota Surabaya sudah dimakamkan.
RSUD dr Soetomo: Dua korban kecelakaan KA di Lumajang masih kritis
Rabu, 22 November 2023 13:51 WIB
Masa kritis belum terlewati dan masih observasi