Surabaya (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya rutin melaksanakan pemeliharaan kawasan taman, baik itu kategori aktif maupun pasif sebagai tahap awal proses revitalisasi yang baru berjalan maksimal saat musim hujan.
Kepala DLH Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan salah satu hal yang dilaksanakan pada revitalisasi area taman adalah penataan dan penanaman tanaman baru.
"Karena penanaman itu paling bagus saat ada hujan," kata Hebi kepada ANTARA melalui sambungan telepon, Rabu.
Jika proses penggantian atau penanaman tetap dilaksanakan di musim panas, maka bisa berdampak pada kondisi tanaman.
Apalagi cuaca panas seperti saat ini berdampak pada keringnya kondisi tanah di taman-taman.
"Kalau tidak ada hujan jadi sulit melaksanakan penanaman pohon, karena pohon baru itu akan stres dan kemudian mati terkena panas," ujarnya.
Karena itu, DLH setempat saat ini fokus melakukan pemeliharaan dan perawatan taman, secara keseluruhan, sembari menunggu musim hujan tiba.
Hebi menyebut pihaknya juga berkolaborasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada setempat untuk memaksimalkan penyiraman di area taman aktif maupun pasif.
"Tentu karena panasnya luar biasa, sewa 15 tangki untuk membantu penyiraman itu belum cukup, kami punya sekitar 20 tangki," ujarnya.
Namun, kata dia perawatan taman pasif cenderung lebih berat ketimbang taman aktif, lantaran lokasinya banyak yang jauh dari sumber air.
"Taman aktif ini dekat dengan sumber air jadi agak lumayan mudah, hanya di taman di daerah Keputih yang jauh dari sumber air," ujarnya.
Berdasarkan data DLH Kota Surabaya, total terdapat 949 taman kategori aktif maupun pasif, yang terdiri dari 136 taman aktif, 38 taman aktif skala kota, dan 775 taman pasif.
Total keseluruhan luasan 949 taman di Kota Surabaya itu mencapai 276,87 hektare.
Kemudian, hingga November 2023 terdapat empat taman yang masih proses direvitalisasi, yakni Taman Cahaya, Taman Harmoni, sebagian area Taman PUPR, dan Taman Tanah Kalikedinding.
Khusus untuk Taman Cahaya dan Taman Tanah Kalikedinding juga siap ditambahkan fasilitas mal pelayanan publik (MPP).
DLH setempat juga sudah merampungkan revitalisasi di 10 kawasan taman, yakni Taman Surya Balai Kota Surabaya, Taman Suroboyo, Taman Asreboyo, Taman Apsari, dan Taman Kartika.
Selanjutnya, Taman Sejarah, Taman Harmoni, Jalur Hijau Darmo di Wonokromo, Jalur Hijau Ahmad Yani, Jalur Hijau DHI, dan penataan taman pasif di berbagai lokasi.
Kemudian, DLH memproyeksikan sebanyak tiga kawasan taman direvitalisasi pada tahun 2024, yakni keseluruhan kawasan taman PUPR, Taman Mozaik, dan Taman Ais Nasution.