Surabaya (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Kota Surabaya mengembangkan permainan tradisional di setiap sekolah untuk kebutuhan edukasi dan pembentukan karakter bagi para pelajar SD-SMP di wilayah setempat.
Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan teknis pelaksanaan program pengembangan permainan tradisional juga menggandeng Komite Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI).
"Permainan tradisional sudah masuk ke sekolah tetapi kami ingin kembangkan dan berkoordinasi dengan KOTI kemudian diketemukan sama guru-guru," kata Yusuf di Surabaya, Sabtu.
Pengembangan permainan tradisional dikarenakan banyak nilai dan pelajaran yang bisa diambil, seperti menunjang kebersamaan, nilai gotong royong, kesabaran, hingga aspek kekompakan.
Nilai-nilai tersebut, kata Yusuf dirasa perlu sedini mungkin ditanamkan kepada para pelajar, sehingga ke depannya mereka bisa tumbuh menjadi generasi muda unggulan berkarakter.
"Contohnya, memasukkan paku itu kan anak dilatih kesabarannya, jadi anak dilatih tingkat kesabaran juga strategi," ucap dia.
Di sisi lain, Yusuf menyatakan pengembangan permainan tradisional juga untuk menunjang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang ada di Kurikulum Merdeka Belajar.
"Kalau di P5 itu ada anak kreatif, sehat fisik, jadi semua aspek P5 ada di permainan tradisional itu. Kami biasakan hal-hal juga norma-norma yang ada, itu sampai dewasa berlaku," ucapnya.
Selain itu, melalui cara tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ingin menjamin eksistensi permainan tradisional di masa pesatnya perkembangan digital.
"Membiasakan anak-anak punya waktu yang berkualitas, untuk belajar, istirahat, edukasi rekreatif," ujarnya.
Dia optimistis pengembangan permainan tradisional bisa berjalan maksimal di masing-masing sekolah, sekaligus mendapatkan dukungan dari orang tua pelajar.
"Permainan tradisional tidak membutuhkan biaya yang tinggi, tinggal bagaimana guru-guru olahraga menyampaikan kepada siswa-siswinya, saya yakin bisa jalan," katanya.
Dispendik Surabaya kembangkan permainan tradisonal jadi sarana edukasi
Sabtu, 28 Oktober 2023 14:31 WIB
Tinggal bagaimana guru-guru olahraga menyampaikan kepada siswa siswinya, saya yakin bisa jalan