Surabaya (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya melakukan inspeksi dari Stasiun Mojokerto hingga Stasiun Surabaya Gubeng menggunakan Lori Inspeksi untuk menjaga perjalanan KA serta kenyamanan pelanggan.
Dalam Pemeriksaan tersebut dipimpin langsung oleh Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya Wisnu Pramudyo.
Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengatakan inspeksi tersebut menitikberatkan pengecekan fasilitas operasional, fasilitas pendukung perjalanan KA, hingga kemampuan SDM dalam mengamankan dan menjaga perjalanan KA.
Terlebih, lanjutnya, saat ini kondisi cuaca yang sangat panas, dapat mempengaruhi kondisi material fasilitas operasi dan juga fokus dari petugas di lintasan KA.
"Inspeksi kali ini terdapat delapan stasiun yang menjadi objek pemeriksaan, yakni kelengkapan administrasi, fasilitas stasiun, kemampuan petugas dalam hal darurat, serta prasarana pendukung perjalanan kereta api," ucapnya.
Prasarana pendukung tersebut, kata Luqman, diantaranya jalur, jembatan, wesel, hingga mencari potensi bahaya di sepanjang jalur kereta, mulai dari Stasiun Mojokerto, Tarik, Kedinding, Krian, Boharan, Sepanjang, Wonokromo, dan Surabaya Gubeng.
Luqman menjelaskan, pihaknya memiliki Standard Operasional Prosedure (SOP) sebelum petugas memulai kedinasan setiap harinya, sesuai masing-masing bagian di setiap wilayah kerja.
"Namun demikian, kontrol pimpinan kepada bawahan tetap diperlukan dalam menjamin keselamatan perjalanan kereta api, serta mendengar kendala apa saja yang dihadapi dan bagaimana solusi yang diberikan," ujarnya.
Selain itu, jajaran manajemen tidak hanya berfokus terhadap peralatan pendukung kerja saja, namun juga melakukan diskusi serta memberikan pembinaan dan arahan kepada petugas, mulai dari tingkat Kepala Stasiun hingga bawahannya.
"Jajaran managemen KAI Daop 8 melakukan inspeksi untuk memastikan secara langsung bahwa pemeliharaan dan pengendalian resiko keselamatan di area stasiun serta lingkungannya sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan teknis perusahaan," ucapnya.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, menurut dia, keseluruhan jalur mulai Stasiun Mojokerto hingga Stasiun Surabaya Gubeng dinyatakan aman.
"Hal ini dapat dipastikan setelah peninjauan dari beberapa aspek seperti jalur rel, keamanan sekitar jalur dari potensi gangguan, potensi cikal bakal perlintasan sebidang, hingga potensi gangguan dari keamanan ketertiban maupun masyarakat yang masih beraktivitas di jalur kereta api," ujar Luqman.
Tak hanya itu, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya secara maksimal dalam menjaga keselamatan dan kelancaran operasional kereta api.
Oleh karena itu, peran masyarakat masih sangat dibutuhkan untuk menjaga keamanan di sekitar jalur KA, maupun mengingatkan warga agar tidak melakukan aktifitas di jalur KA.
"Secara umum semua fasilitas prasarana perkeretapian dan keselamatan perjalanan kereta api dalam kondisi baik, termasuk kemampuan SDM dalam mencari solusi sudah sangat mumpuni," tuturnya.
"Namun, tidak menutup kemungkinan terdapat temuan-temuan terkait fasilitas pelayanan yang tidak baik langsung menjadi perhatian untuk segera dilakukan perbaikan," tambahnya.(*)