Kota Probolinggo (ANTARA) - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Probolinggo, Jawa Timur bertekad untuk menjaga stabilitas daerah menjelang dan saat pelaksanaan agenda tahun politik pada Pemilu 2024.
"Dengan melakukan kolaborasi TNI bersama Polri, Satpol PP dan juga masyarakat, saya yakin keamanan pemilu dapat dijaga dengan baik," kata Komandan Kodim 0820 Letkol Arm Heri Budi Heriasto dalam dialog Forkopimda bersama masyarakat di Kota Probolinggo, Rabu.
Dalam dialog itu, ada kekhawatiran masyarakat akan terjadinya chaos karena perbedaan pilihan, kemudian keberpihakan ustadz, kiai atau ulama terhadap salah satu pasangan calon presiden.
Ia mengatakan bahwa aparat tidak akan bisa sukses 100 persen dalam rangka melaksanakan pengamanan tanpa ada dukungan dari masyarakat karena biasanya di setiap wilayah pasti ada tokoh-tokoh agama/ masyarakat, bahkan komunitas yang selama ini ditokohkan dan pihaknya akan berkolaborasi.
"Saya juga mengingatkan masyarakat terkait bahaya kampanye hitam melalui media sosial yang bisa menimbulkan kepanikan masyarakat, sehingga harus bijak bermedsos dan jangan percaya begitu saja, namun sejauh ini masyarakat Kota Probolinggo aman dan kondusif," tuturnya.
Sementara Kapolresta Probolinggo AKBP Wadi Sa’bani menyinggung perihal pentingnya edukasi pada pemilih karena pihaknya tidak akan meninggalkan ranah itu.
"Ketika seluruh komponen berjalan sesuai peraturan perundang-undangan dan rule, semuanya aman dan kami akan mengedukasi masyarakat. Kami memberikan imbauan pada masyarakat supaya tidak melakukan hal-hal di luar ketentuan hukum," katanya.
Polresta Probolinggo sebelumnya juga melakukan simulasi sistem pengamanan pemilu pada beberapa waktu lalu, sehingga diharapkan Pemilu 2024 di Kota Probolinggo berjalan aman.
Ketua DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujib mengatakan selama ini partai politik mendapat bantuan politik dari Pemkot Probolinggo, sehingga dari dana itu dialokasikan untuk pendidikan politik.
"Tentu pendidikan politik kami mengundang peserta, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan pengertian politik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Ia menjelaskan kiai bebas berpolitik karena hal tersebut merupakan haknya sebagai warga negara karena tanpa kehadiran mereka di dunia politik yang sarat dengan kekuasaan, maka perlu ada pendampingan.
"Ulama dekat dengan politik itu penting, apalagi ulama jadi pemimpin dan itu sudah terbukti di Kota Probolinggo,” katanya.
Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Probolinggo Thesar berharap peran masyarakat menjadi filter pertahanan dan garda terdepan untuk menjaga kondusifitas Pemilu 2024, sehingga diharapkan agenda pesta demokrasi berjalan lancar.