Pamekasan - Aparat kepolisian dari jajaran Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur memperluas penyebaran foto-foto terorisme yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) institusi itu hingga ke pelosok desa. Kapolres AKBP Anjar Gunadi di Pamekasan, Minggu mengatakan, penyebaran foto-foto teroris yang masuk DPO Polri ini sengajar disebar, karena tidak menutup kemungkinan mereka bisa bersembunyi di daerah perdesaan yang selama ini kurang mendapatkan pengawasan petugas. "Jika masyarakat di perdesaan juga mengetahui foto-foto yang masuk DPO, ketika suatu saat menjumpai satu diantara para terorisme itu kan bisa menyampaikan informasi ke polisi," katanya. Penyebaran foto-foto teroris yang masuk dalam DPO ke wilayah perdesaan itu dilakukan polisi melalui aparat desa dan Forum Perpolisian Masyarakat (FPM) yang ada di desa. Menurut dia, berbagai lokasi dan tempat umum berkumpulnya warga seperti pasar dan warung kopi juga dipasang foto-foto terorisme dengan tujuan masyarakat desa mengenal mereka. Ia menjelaskan, ada 10 orang, berikut fotonya dalam brosur yang disebar aparat kepolian Polres Pamekasan yang masuk DPO Polri karena merupakan jaringan terorisme di Indonesia. Ke-10 nama dan fotonya itu masing-masing Yadi Al Hasan alias Abu Fatih alias Vijay, Nanang Irawan, Heru Komarudin dan Umar alian Bujang alias Dede alias Rosi. Selanjutnya Santoso alias Santo alias Abu Wardah, Beni Asri, Cahya alias Ramczan dan Imam Rasyidi alias Mam Sukanto alias Harun alias Yasir, serta Taufik Bulaga alias Upik Lawanga. Satu DPO lagi yang juga dipasang dalam daftar DPO itu adalah Ahmad Yosepa alias Hayat. Namun khusus DPO Hayat ini telah diberi tanda silang merah, karena sudah tertangkap. Bagi warga yang berhasil mengetahui keberadaan diantara sembilana nama DPO polisi yang terindikasi masuk dalam jaringan terorisme ini, Kapolres meminta agar segara menghubungi kantor polisi terdekat. "Atau bisa secara langsung menghubungi nomor telepon 0324-321936 atau di nomor handphone 08175063702," kata Kapolres Anjar Gunadi menjelaskan. Penyebaran foto DPO terorisme yang dilakukan aparat kepolisian Polres Pamekasan ini tidak hanya di wilayah perkotaan saja, akan tetapi juga di pelosok desa dan lembaga pondok pesantren. "Mereka ini bisa masuk dimana-mana termasuk di pondok pesantren juga," katanya menjelaskan. *
Berita Terkait
Dewas ANTARA harap kinerja Biro Jatim terus tumbuh
17 Desember 2025 19:30
ANTARA terima penghargaan peran penyebaran informasi Kumham Imipas
17 Desember 2025 13:59
Ketua Dewas ANTARA: Kantor berita bertanggung jawab tangkal hoaks
16 Desember 2025 18:00
Kadis Kominfo Jatim apresiasi peran ANTARA jaga kualitas informasi
16 Desember 2025 17:02
Kepala Biro ANTARA Jatim perkuat soliditas tingkatkan kinerja songsong 2026
15 Desember 2025 20:23
LKBN ANTARA serahkan bantuan untuk pengungsi di Pidie Jaya, Aceh
14 Desember 2025 18:30
88 tahun LKBN ANTARA, tetap eksis di tengah krisis
14 Desember 2025 08:50
LKBN ANTARA raih penghargaan Perhumas
13 Desember 2025 16:02
