Kota Mojokerto (ANTARA) -
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Mojokerto menggandeng Kantor Kementerian Agama setempat mengadakan Focus Group Discussion (FGD) penguatan moderasi beragama bagi guru pendidikan agama di ruang Sabha Mandala Madya Balai Kota Mojokerto, Rabu.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari meminta agar tenaga pendidik dapat menanamkan sejak dini sikap toleransi dan saling menghargai meskipun ada perbedaan keyakinan.
"Kami harus tanamkan sejak dini kepada anak-anak kita terkait dengan perbedaan bahwa di Indonesia ada enam agama, meski demikian kita ini saudara, hal-hal begini harus kita tanamkan sejak dini ke anak-anak kita," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Mojokerto latih budi daya maggot kurangi sampah TPAPerempuan yang akrab disapa Ning Ita tersebut menekankan bahwa toleransi dan kerukunan harus dijaga dan dirawat di tengah keberagaman dan perbedaan yang ada.
"Sebagai pendidik harus bisa menyampaikan dengan hal -hal sederhana, yang mudah difahami. Sehingga, sejak dini anak-anak ini dibentengi dari namanya intoleransi," ujarnya.
Terlebih lagi mendekati musim pemilu, kata dia, anak-anak harus dibentengi dari maraknya politik identitas yang mulai bermunculan di media sosial.
"Era digitalisasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga pendidik, kita harus menjadi pengawas, pengendali, terhadap dampak arus keterbukaan informasi yang sedemikian hebatnya," ujarnya.
Moderasi beragama, lanjut dia, dianggap menjadi tanggung jawab bersama yang harus disosialisasikan, ditanamkan, dan diimplementasikan, baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan pendidikan.
"Ini harus menjadi sesuatu yang terus secara istiqamah kita kampanyekan bersama-sama,jangan sampai lengah," ujarnya.