Pamekasan - Ketua Komisi Pemilihan Umum Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Ramli, membantah pihaknya merekayasa kasus pencurian kotak dan bilik suara di gudang penyimpanan logistik institusi itu. "Tidak benar itu. Siapapun yang ketahuan terlibat dalam kasus pencurian ini, meskipun itu staf KPU, jelas akan kami tindak tegas nantinya," katanya di Pamekasan, Jumat. Ia mengemukakan hal ini menanggapi kecurigaan sebagian masyarak dan kalangan anggota DPRD bahwa ada dugaan keterlibatan oknum pegawai KPU dalam kasus itu, dengan alasan barang yang dicuri tidak sedikit dan berjumlah banyak, yakni 1.000 bilik dan kotak suara. Kecurigaan adanya 'rekayasa sistemik' tentang hilangnya logistik Pilkada berupa kotak dan bilik suara itu, karena di kantor KPU sendiri setiap malam sudah dijaga petugas dan gudang penyimpanan logistik Pilkada yang hilang dicuri maling tersebut hanya berjarak sekitar lima meter dari kantor KPU. Namun, menurut Ramli, pemikiran 'miring' seperti itu tidak seharusnya berkembang, karena siapapun tidak menginginkan adanya aksi pencurian. "Saya sangat menyayangkan jika ada anggapan seperti itu. Tapi tidak apa-apa, itu sah-sah saja berpikiran seperti itu, tapi jangan sampai mendiskreditkan KPU," ucap Ramli. Pihak KPU, kata dia, menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus ini ke aparat kepolisian dari Polres Pamekasan selaku institusi berwenang untuk melakukan penyelidikan. "Kalau memang berdasarkan hasil penyelidikan ada oknum pegawai ataupun anggota KPU yang terlibat, kami jelas tidak akan main-main," katanya menegaskan. Sebanyak 1.000 logistik Pilkada yang terdiri dari kotak dan bilik suara yang tersimpan di gudang logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, dilaporkan hilang ke Mapolres setempat. Ketua KPU Pamekasan Ramli, menjelaskan, kotak suara yang hilang itu diketahui petugas setelah gembok dan jendela gudang penyimpanan logistik rusak. Menurut dia, hilangnya 1.000 kotak suara di gudang penyimpanan logistik KPUD Pamekasan pada Jumat (7/10), namun baru terendus media pada Kamis (13/10), setelah institusi itu melaporkan peristiwa itu ke Mapolres Pamekasan. Ramli menuturkan, gudang logistik tempat penyimpanan kotak suara itu memang tidak dijaga petugas. Saat pencurian terjadi di gudang itu memang ada aktivitas perbaikan pagar. Gudang logistik tempat penyimpanan kotak suara yang hilang dicuri maling ini terletak bersebelahan dengan kantor KPUD di Jalan Brawijaya, Pamekasan. "Yang dijaga hanya kantor KPU, sedang gudang penyimpanan logitik tidak dijaga," papar Ramli. Pihak KPU belum bisa memprediksi jumlah kerugian material dalam kasus pencurian logistik Pilkada berupa bilik dan kotak suara itu, namun menurut perhitungan sementara polisi diperkirakan mencapai Rp200 juta. (*)
Berita Terkait
LKBN ANTARA raih penghargaan cegah stunting dari Kemendukbangga
10 Desember 2025 12:11
ANTARA Banten gelar edukasi digital hingga berbagi sembako ke ojol
28 November 2025 12:50
LKBN ANTARA salurkan bantuan untuk warga terdampak longsor di Jateng
27 November 2025 22:39
Antara Business Forum 2025 bahas arah-strategi pertumbuhan ekonomi
18 November 2025 16:27
Kantor Berita ANTARA gelar "Workshop" Fotografi Jurnalistik di UGM
14 November 2025 14:10
ANTARA-Kowani jalin kerja sama edukasi publik tentang peran perempuan
10 November 2025 17:00
