Blitar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar pasar murah di Kabupaten Blitar dalam rangka menyambut HUT Provinsi Jawa Timur Ke-78 sekaligus bertujuan untuk menstabilkan harga bahan pokok.
"Melalui pasar murah inilah kami berharap masyarakat tetap bisa menjangkau bahan pokok dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET). Sehingga bisa meringankan beban masyarakat," kata Gubernur Khofifah di sela acara pasar murah yang digelar di Pendopo Sasana Adhi Praja Kabupaten Blitar, Rabu.
Gubernur Khofifah juga menjelaskan harga beras mengalami kenaikan. Salah satu penyebab harga beras medium melebihi HET di pasar karena harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) yang sampai di tempat penggilingan di atas harga eceran tertinggi (HET), sehingga end product beras di pasaran pun ikut di atas HET.
"Sejatinya produksi padi Jatim secara y-on-y dari September 2022 sampai 2023, surplus 9,23 persen. Selain itu, tiga pekan terakhir ini, harga beras medium di Jatim sebetulnya paling rendah di antara provinsi di Jawa. Hanya saja memang masih di atas HET," ujar dia.
Bahan pokok yang disediakan di pasar murah Blitar antara lain 12 ton beras, 1.200 liter Minyakkita, 250 kilogram gula pasir, dan 200 kilogram telur ayam ras. Sementara untuk harganya, beras medium Rp10.400 per kilogram, minyak goreng MinyaKita Rp13.000 per liter, gula pasir Rp13.000 per kilogram, dan telur ayam ras Rp22.000 per kilogram.
Harga bahan pokok tersebut yang dijual dalam operasi pasar tersebut juga di bawah HET di pasar. Saat ini, HET beras medium Rp10.900 per kilogram sedangkan harga di pasar Rp11.400 per kilogram.
Kemudian minyak goreng merk MinyaKita HET Rp14.000 per liter dengan harga pasaran sama. Gula pasir HET Rp14.500 per kilogram dan harga pasaran Rp14.750 per kilogram, serta harga telur ayam ras dengan HET Rp27.000 per kilogram dan harga pasaran Rp24.500 per kilogram.
Gubernur Khofifah yang didampingi oleh Bupati Blitar Rini Syarifah, Forkopimda Kabupaten Blitar, dan Kepala OPD Jatim mengunjungi langsung lokasi pasar murah serta dialog dengan masyarakat yang mengantre di kegiatan itu.
Setelah itu, ia meninjau stan produk UMKM di tempat itu. Beberapa produk UMKM yang dijual diborong dan dibagikan secara langsung kepada masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga memberikan bantuan sosial (bansos) dan zakat produktif untuk warga. Ia menyerahkan bantuan berupa alat bantu mobilitas disabilitas sebanyak 32 unit yang secara simbolis diserahkan kepada Bupati Blitar.
Selain itu, bantuan sosial dan zakat produktif juga disalurkan senilai Rp652 juta. Bantuan sosial itu antara lain asistensi sosial penyandang disabilitas (ASPD) untuk 10 penerima manfaat (PM), kelompok usaha bersama (KUBE) 30 penerima manfaat, dan 100 orang penerima zakat produktif.
Ada pula tali asih yang diberikan kepada 25 tenaga kesehatan sosial kecamatan (TKSK), 30 orang taruna siaga bencana (Tagana) sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka, dan beberapa bantuan lainnya.