Surabaya - Pelantun lagu rohani berkewarganegaraan Swedia, Maher Zain mengaku sempat jauh dari agama Islam. Sebelum menjadi penyanyi terkenal, Maher merupakan seorang produser musik. Ia juga seorang pencipta lagu yang aktifitasnya lebih sering di balik layar. "Saat itulah saya sempat jauh dari Islam dan tidak begitu dekat dengan Allah dan Rasul Muhammad. Namun usai kembali belajar Islam, saya menemukan kedamaian," ujar penyanyi kelahiran Lebanon tersebut. Selanjutnya, Maher mengaku terinspirasi untuk menulis sekaligus membawakan lagu Islam dan menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang penuh kedamaian. "Saya mencoba menyebarkan fakta, dimana Islam tidak mengajarkan kekerasan. Tentunya dengan apa yang saya bisa, yaitu musik," tutur sarjana lulusan penerbangan itu. Menurut dia, perubahan pada dirinya yang menjadi lebih mengenal damai di dalam Islam diharapkan bisa menjadi inspirasi para muslim lainnya. Maher juga mengungkapkan, pascaperistiwa "9/11" atau pengeboman dua menara WTC di Amerika Serikat silam, semuanya memang berbeda, namun ada hal yang tidak berubah. Dikatakannya, Islam tetap indah dan damai. Maka sebagai muslim ia merasa wajib memberikan penjelasan kepada dunia, bahwa Islam tidak mengajarkan kekerasan, seperti menebar teror dan lainnya. "Ini yang akan kita tunjukkan, bahwa mengingat Allah dan rasulnya Muhammad tidak harus berperang. Dengan berbelas kasih kepada sesama dan bermusik pun bisa membawa kedamaian," kata pelantun lagu "Insya Allah" tersebut. Sementara itu, mengenai inspirasi dalam menulis lagu, Maher mengaku bahwa inspirasi bisa datang dari mana saja. Bahkan dalam perjalanannya menuju Indonesia awal Oktober, penyanyi yang memiliki tiga juta fans di facebook itu sudah mengarang lagu baru. "Inspirasi itu mengalir dan bisa datang dari mana saja. Tapi saya selalu mencoba menggabungkan nuansa menghibur dan belajar," tandas penyanyi yang tahun ini mendapat anugerah "Nasheed Award" itu. Maher Zain sukses sebagai penyanyi beraliran R&B bernafaskan Islam yang menyejukkan rohani. Lagu-lagunya berhasil mendapat hati di penikmat musik mancanegara. Bahkan di vidoe "Youtube", lagu-lagu Maher Zain selalu ditonton lebih dari sejuta orang. Yang paling fenomenal, lagu berjudul "Insya Allah" dikunjungi lebih dari 15 juta orang. Kemudian lagu berjudul "For the Rest of My Life" dikunjungi lebih dari 5 juta orang, "the Chosen One" ditonton sekitar 4,8 juta orang, Palestine Will Be Free oleh sekitar 3 juta pengunjung. Berikutnya lagu berjudul "Allahi Allah Kiya Karo" ditonton oleh 2,9 juta orang, "Awaken" lebih dari 1,9 juta orang, serta "Open Your Eyes" dan "Alhamdulillah/Thank You Allah" dengan masing-masing pengunjung mencapai 1,8 juta lebih. Nama Maher Zain semakin melejit di Indonesia ketika ia berduet dengan vokalis Fadli "Padi" di lagunya, "Insya Allah". Selain itu, Maher melantunkan satu lagu berbahasa Indonesia dengan fasih yakni "Sepanjang Hidup" versi terjemahan lagu "For the Rest of My Life". Penghargaan selama dua tahun terakhir juga mewarnai perjalanan karirnya. Pada 2010, sebuah stasiun radio terbesar di Mesri, Nagoom, memberikan "Nagoom FM Award" untuk "Best Religious Song 2009". Di tahun yang sama, karena penjualan album musiknya tercatat sebagai yang paling banyak selama satu dekade ini di Malaysia, Maher mendapat "Eight Platinum Awards" dari Warner Music Malaysia. Sedangkan di Indonesia, Maher lebih fenomenal. Tahun 2011, ia sukses menyabet 10 platinum dari Sony Music Indonesia. Tidak hanya itu saja, setiap konser Maher Zain nyaris tak ada satu pun kursi yang kosong. Ketika konser di Kanada, sebanyak 17.000 orang hadir, dan di Singapura sebanyak 8.000 orang menontonnya. Maher juga pernah menggelar konser di Swedia, Inggris, Amerika Serikat, Australia, Timur Tengah, dan Malaysia. Sedangkan di Indonesia, Maher sukses memuaskan penggemarnya di tiga kota berbeda, yakni Bandung, Surabaya, dan Jakarta.
Maher Zain: Saya Sempat Jauh dari Islam
Rabu, 12 Oktober 2011 12:22 WIB