Jombang (ANTARA) - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf menegaskan bahwa TNI siap mengawal Pemilu 2024 agar berlangsung dengan adil dan transparan.
"Kami dari TNI siap mengawal demokrasi. TNI harus netral dalam pelaksanaan pemilu. Netralitas adalah harga mati bagi anggota TNI dan Polri sehingga kami kemudian sudah menerbitkan buku-buku tentang aturan bagaimana TNI harus netral dalam pelaksanaan pemilu, sehingga pesta demokrasi ini benar-benar berlangsung jujur adil dan damai," kata Pangdam saat ziarah di makam Presiden Keempat RI K.H. Abdurrahman Wahid di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu.
TNI, kata dia, juga terus mengkampanyekan kepada masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Masyarakat terutama di Jawa Timur, kini juga sudah dewasa untuk menentukan pilihan pemimpin ke depan.
Pihaknya berharap, iklim yang kondusif ini bisa terus terjaga sampai pelaksanaan pemilu 2024. Jika terjadi perbedaan pilihan hal itu merupakan hal biasa dan tidak perlu dipermasalahkan.
"Kami tidak ingin pesta demokrasi yang dimaksudkan untuk memilih pemimpin yang terbaik justru akhirnya dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Maka kami dari TNI siap untuk mengawal pelaksanaan pemilu supaya jujur adil transparan sehingga terpilih pemimpin yang terbaik. Persatuan dan kesatuan harus tetap diutamakan," kata dia.
Pangdam hadir di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, dengan rombongan untuk ziarah di makam Presiden Keempat RI K.H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Kehadiran Pangdam dan rombongan juga dalam rangka menyambut HUT Ke-78 TNI.
Pangdam saat di Jombang, disambut oleh Penjabat Bupati Jombang Sugiat dan forkopimda, yang dilanjutkan dengan ramah tamah. Setelah itu, rombongan Pangdam kemudian ke Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang. Saat tiba di pesantren tersebut juga langsung disambut oleh pengasuh pesantren, K.H. Abdul Hakim Mahfud.
Pangdam kemudian diberi surban dan langsung dikalungkan sebagai bentuk tradisi penghormatan kepada tamu pesantren. Pangdam juga diajak masuk ke ndalem kasepuhan yang ada di area pondok, tempat untuk menerima tamu. Selanjutnya, rombongan ke makam Gus Dur, melakukan doa bersama dan tabur bunga.
Ia juga menegaskan, ziarah sengaja dilakukan oleh TNI dalam rangka menyambut HUT Ke-78 TNI. Ziarah dilakukan selain kepada Presiden yang pernah memimpin Indonesia, juga ke makam para pahlawan.
"Ziarah kali ini, kami dari TNI jelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 TNI melakukan kegiatan ziarah ke makam para pahlawan yang ada di Jawa Timur, sebagai wujud penghormatan kami kepada para pahlawan," kata Farid Makruf.
Baca juga: Panglima TNI mutasi 96 perwira tinggi, beberapa mengisi jabatan strategis
Selain ziarah ke makam Presiden Gus Dur, Pangdam dan rombongan juga ziarah ke makam pahlawan nasional sekaligus pendiri organisasi Islam, K.H. Hasyim Asy’ari, yang merupakan kakek Gus Dur dan K.H. Wahid Hasyim yang merupakan ayah Gus Dur. Kedua tokoh tersebut dimakamkan di satu kompleks dengan makam Gus Dur, termasuk makam pengasuh pesantren yang juga adik Gus Dur, yakni K.H. Sholahudin Wahid.
Dalam peringatan HUT Ke-78 TNI ini, tema yang diambil adalah "TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi Untuk Indonesia Maju".
Selain berziarah ke Gus Dur, rombongan TNI juga ziarah ke makam Presiden RI yang pertama di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar yakni Soekarno.