Surabaya (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia siap mengadopsi tata kelola pelaksanaan program pemberdayaan ODGJ yang diterapkan di UPTD Liponsos Keputih milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Ada 31 sentra di seluruh Indonesia, ditambah enam balai besar. Klasternya di antaranya, itu orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), anak berhadapan dengan hukum (ABH), dan lainnya," kata Sekretaris Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial Kemensos RI Salahuddin Yahya saat ditemui di Liponsos Keputih, Surabaya, Rabu.
Salahuddin menyebut adopsi program pemberdayaan itu juga merupakan instruksi dari Menteri Sosial Tri Rismaharini yang menginginkan adanya pemberdayaan secara sosial maupun ekonomi.
"Ibu Menteri menginginkan setiap sentra maupun balai di Indonesia harus ada wujud manfaatnya kepada masyarakat, harus ada pemulihan sosial maupun ekonomi," ujarnya.
Dia menjelaskan alasan mengambil program dikarenakan Pemkot Surabaya memiliki mekanisme penerapan pelayanan dan pemberdayaan dengan jumlah penghuni yang besar, seperti di Liponsos Keputih.
"Tata kelolanya itu patut untuk dicontoh, karena kami rata-rata 100-200 paling banyak, ini bisa sampai 300 dan bahkan 1.000. Kalau yang besar dan bisa diberdayakan pasti yang relatif kecil itu bisa juga dilakukan," ucapnya.
Selain Liponsos Keputih, Kemensos juga berkunjung ke beberapa fasilitas lainnya, seperti dari Griya Wredha, Kampung Anak Negeri, dan Rumah Anak Prestasi.
Sementara, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajriatin menyatakan para penghuni yang diberdayakan telah melalui tahapan asesmen yang melibatkan tenaga psikolog dan pendamping.
"Kami berdayakan sesuai bakat dan minatnya, mereka punya keterampilan sehingga bisa dapat penghasilan," ujarnya.
Di samping itu, selama proses pemberdayaan pihaknya juga turut membantu menyediakan fasilitas rekening tabungan.
"Di Kampung Anak Negeri, ada yang kemarin ikut kejuaraan tinju dan hasilnya ditabungkan, uang saku anak-anak mereka kami ajari menabung. Kami berikan pembelajaran agar mereka bisa bangga atas usaha mereka," ucapnya.
Karenanya agar penerapan program bisa berjalan maksimal, pihaknya siap mengirimkan instruktur dari masing-masing lokasi untuk membantu petugas di setiap balai dan sentra milik Kemensos dalam melakukan upaya pemberdayaan.
"Seluruh pemberdayaan bisa sama, sehingga mereka ini bisa sejahtera semua. Kalau dipakai se-Indonesia keberpihakan negara, kami skalanya kota dukungan ini untuk negara," kata Anna.