Surabaya - Pola pembelajaran ala "Decentralized Basic Education" (DBE) mampu meningkatkan kualitas sekolah pada sembilan daerah di Jawa Timur, karena itu USAID diminta untuk melanjutkan program itu. Penilaian itu dikemukakan pelajar, guru, dan kepala sekolah di sela-sela Lokakarya Keberhasilan dan Penutupan Program DBE yang dilakukan "Chief of Party" DBE, Stuart Weston, di Surabaya, Kamis. "DBE membuat pelajaran menjadi lebih mudah dan asyik, karena kalau hanya mendengar dan ditulis di papan itu hanya monoton dan tidak ada daya tarik, tapi matematika yang diajarkan dengan menggunting dan musyawarah tentang pohon angka," kata siswi kelas 3 SMPN 31 Surabaya, Novita Kusumaningtyas. Hal itu dibenarkan Kepala SMPN 31 Surabaya, Aniek Handajani SPd MEd. "Iya, saat belajar tentang ukuran panjang dan lebar pun langsung praktik dengan 'ndlosor' (bersimpuh di lantai), sehingga matematika yang dianggap momok menjadi 'fun' (menyenangkan)," katanya. Tidak hanya itu, katanya, pelajaran Biologi tentang pohon pun menyenangkan. "Siswa diajak keluar, lalu diberitahu tentang daun, batang, dan akar. Ada juga yang membuat video tentang pendapat siswa dalam pelajaran itu, kemudian siswa di kelas lain mengomentari," katanya. Bahkan, peringkat SMPN 3 pun merangkak naik. "Dulu, sekolah kami hanya rangking 45 dari 49 SMP di Surabaya, tapi sekarang peringkat 13, bahkan tahun lalu menduduki rangking 8. Jadi, fluktuatif, tapi membanggakan," katanya. Selain itu, peminat SMPN 31 yang berada di kawasan kumuh di Dukuh Bulak Banteng Sekolahan itu pun membeludak. "Dulu, siswa kami hanya sisa dari peminat di SMPN 15, 18, atau 11 yang tidak diterima, lalu mereka ke SMPN 31, tapi SMPN 31 sekarang menjadi pilihan pertama," katanya. Sementara itu, "Chief of Party" DBE, Stuart Weston, mengharapkan program DBE yang sudah berlangsung selama enam tahun dan akan segera berakhir itu dapat memberi inspirasi bagi sekolah-sekolah di Indonesia mengembangkan program itu. "Akhir tahun ini, DBE akan selesai, tapi banyak daerah yang sudah mengalokasikan anggaran untuk melanjutkan DBE. Itu menarik dan USAID akan ada program lain untuk mendorong program itu menjadi berpengaruh pada banyak sekolah," katanya. Senada dengan itu, Humas Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Emily Norrys, menyatakan DBE merupakan bagian dari kemitraan komprehensif antara pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat. "Pendidikan merupakan bidang yang paling penting dalam kemitraan komprehensif, karena itu kami menyampaikan terima kasih atas dukungan semuanya untuk program DBE selama enam tahun, sehingga relasi Indonesia-Amerika akan semakin dekat," katanya. (*)
Berita Terkait

Dubes AS: Prioritas USAID Tingkatkan Kualitas Guru
6 Desember 2012 13:51

Bank Dunia Dukung Pendidikan "Wapik" di Jatim
27 April 2012 10:59

Pemkot Mojokerto Jatim tingkatkat kualitas SDM lewat Selantang dan SOTH
30 April 2025 19:17

DPRD Jatim dorong pemerataan kualitas sekolah swasta jelang PPDB
21 April 2025 15:46

Jaringan sekolah bahasa Inggris berkomitmen tingkatkan kualitas pendidikan
4 September 2024 18:46

Komisi D ingatkan Pemkot Surabaya soal kualitas seragam gratis
6 September 2023 12:54

SIS Grup berupaya tingkatkan kualitas pendidikan di Surabaya
2 September 2023 21:43

Jaringan sekolah Bahasa Inggris ajak masyarakat tingkatkan kualitas SDM
27 Agustus 2023 20:12