Pemkab Bojonegoro Masih Droping Air Bersih
Rabu, 5 Oktober 2011 13:32 WIB
Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, masih menyuplai air bersih ke 34 desa di 14 kecamatan di daerah itu yang mengalami kesulitan air bersih.
"Suplai air bersih masih terus berjalan dan diperkirakan November baru dihentikan, setelah masuk musim hujan," kata Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Sutardjo, Rabu.
Ia menjelaskan, sejak musim kemarau melanda Bojonegoro, pemkab dengan dibantu berbagai instansi lainnya, terus melakukan suplai air bersih.
Distrbusi air dari Bakorwil II Provinsi Jatim di Bojonegoro, PMI, Gubernur Jatim, juga lainnya, yang mencapai 147 tangki atau masing-masing berisi 5.000 liter/tangki.
"Dristibusi air bersih berjalan sejak Agustus 2011," katanya menjelaskan.
Menurut dia, kekeringan di Bojonegoro, melanda 36 desa yang tersebar di 14 kecamatan. Daerah yang terparah dilanda kekeringan yaitu enam desa di Kecamatan Kedungadem, dengan jumlah 5.205 kepala keluarga (18.983 jiwa).
Disusul kemudian, enam desa di Kecamatan Ngasem, dengan jumlah 2.417 KK (9.427 jiwa), lima desa di Kecamatan Sugihwaras, dengan jumlah 2.151 KK (7.518 jiwa). Sementara itu, tiga desa di Kecamatan Bubulan, dengan jumlah 419 KK (1.676 jiwa), dua desa di Kecamatan Ngraho, dengan jumlah 692 KK (2.072 jiwa) dan dua desa di Kecamatan Kedewan, dengan jumlah 140 KK (560 jiwa).
Selain itu, kesulitan air bersih juga melanda masing-masing satu desa di Kecamatan Kepohbaru, Sukosewu, Sumberrejo, Malo dan Tambakrejo dengan jumlah berkisar 400-1500 jiwa/desa.
"Kami masih terus melakukan pemantauan kekeringan di Bojonegoro, sebab kemungkinan daerah yang mengalami kesulitan air bersih masih bertambah," katanya memperkirakan.
Sementara itu, menurut Kepala BPBD, Kasiyanto, kekeringan yang melanda di Bojonegoro, pada kemarau ini, masih lebih ringan dibandingkan dengan kemarau 2009.
Musim kemarau pada tahun 2009, mengakibatkan kekeringan di 67 desa yang tersebar di 16 kecamatan dengan jumlah 21.400 kepala keluarga (KK) atau 68.721 jiwa.
"Meskipun lebih ringan, tetapi jumlah warga di Bojonegoro yang mengalami kesulitan air bersih mencapai puluhan ribu jiwa," katanya menambahkan.