Surabaya (ANTARA) - Jawa Timur dinobatkan menjadi provinsi pendaftar terbanyak dalam Gebyar Pembelajaran Berbasis TIK (pembaTIK) se-Indonesia dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan jumlah peserta sebanyak 16.273 orang tenaga pendidik.
"Dipilihnya Jawa Timur sebagai tempat pelaksanaan Gebyar pembaTIK merupakan bentuk apresiasi dan atensi Pusdatin Kemdikbudristek atas keterlibatan peserta PembaTIK terbanyak tiap tahunnya," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai saat mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan dari Kemendikbudristek di Surabaya, Selasa.
Aries menjelaskan, pada tahun 2021 jumlah pendaftar sebanyak 14.309 guru. Jumlah ini naik 15 persen tahun 2023, yaitu 16.273 dari total 79.919 pendaftar PembaTIK dari Jatim.
Pria yang juga menjabat Pj Wali Kota Batu ini juga menjabarkan selain Jatim yang menjadi provinsi terbanyak peserta PembaTIK 2023 adalah Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Jawa Barat.
Kemudian Provinsi Pendaftar Kihajar STEM (Science, Technology, Engineering, Math) 2023 Terbanyak di posisi pertama ada DKI Jakarta, Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat.
Menurut dia, kegiatan Gebyar TIK ini tentu menjadi kebanggaan kami pemerintah Jawa Timur dan para guru yang terlibat dalam Pembatik.
"Ini menjadi pacuan semangat mereka untuk terus meningkatkan kompetensi pendidiknya yang inovatif dalam kegiatan belajar, mengajar dan berkarya dengan mengedepankan Pemanfaatan platform teknologi dalam impelementasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka)," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Aries, kegiatan ini merupakan seminar TIK serta pembekalan Pembatik level 3 dan Kihajar Advanced yang digelar serentak di enam provinsi.
Tiga provinsi merupakan peserta Pembatik 2023 terbanyak dan tiga provinsi peserta Kihajar STEM 2023 terbanyak.
"Kegiatan dilaksanakan selama dua hari secara hybrid. Saat ini provinsi Jatim dan lima provinsi lain melaksanakan kegiatan TIK talks secara serentak," tuturnya.
Pria kelahiran Makassar ini menambahkan pandemi mengajarkan banyak hal di setiap sektor, utamanya di dunia pendidikan. Pembatasan aktivitas tatap muka membuat insan pendidikan harus bertransformasi ke digital.
Selain itu, generasi emas Indonesia bergantung pada sistem pendidikan yang berkualitas.
Karenanya yang menjadi tugas bersama dalam membangun ekosistem bagi tenaga pendidik dan peserta didik agar terus maju dan mau belajar dalam meningkatkan kompetensinya.
"Melalui program pembaTIK dan Kihajar ini menjadi wadah terbaik untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas di bidang teknologi pendidikan. Pada giat pembaTIK level 3 ini, saya berharap bapak ibu guru bisa terus lanjut hingga level 4 dan mampu terpilih menjadi duta-duta teknologi yang menjadi wakil Jatim di tingkat nasional," katanya.
Sementara, Sekjen Kemendikbudristek, Suharti menuturkan melalui program Pembatik dan Kihajar STEM berharap dapat menjangkau lebih banyak pihak untuk terlibat dalam kemajuan pendidikan di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi.
Kemdikbudristek telah mengeluarkan rangkaian seri Merdeka Belajar untuk menciptakan ekosistem yang menggali potensi tenaga pendidik, kependidikan dan potensi siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri, dan inovatif dalam membangun kreativitas.
"Dalam mendukung kebijakan itu, Kemdikbudristek telah menyusun platform digital, antara lain platform edukasi untuk menjadi teman penggerak guru dalam mengajar, belajar dan berkarya, dalam penerapan kurikulum merdeka," jelas Suhartini.
Diharapkan melalui giat ini dapat mendukung profesionalisme pendidik khususnya pada kompetensi pembelajaran teknologi, serta mampu mengembangkan potensi TIK melalui platform belajar digital dan kompetensi pada karya terbaik di setiap level.
"Kegiatan dilaksanakan selama dua hari secara hybrid. Saat ini provinsi Jatim dan lima provinsi lain melaksanakan kegiatan TIK talks secara serentak," tuturnya.
Pria kelahiran Makassar ini menambahkan pandemi mengajarkan banyak hal di setiap sektor, utamanya di dunia pendidikan. Pembatasan aktivitas tatap muka membuat insan pendidikan harus bertransformasi ke digital.
Selain itu, generasi emas Indonesia bergantung pada sistem pendidikan yang berkualitas.
Karenanya yang menjadi tugas bersama dalam membangun ekosistem bagi tenaga pendidik dan peserta didik agar terus maju dan mau belajar dalam meningkatkan kompetensinya.
"Melalui program pembaTIK dan Kihajar ini menjadi wadah terbaik untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas di bidang teknologi pendidikan. Pada giat pembaTIK level 3 ini, saya berharap bapak ibu guru bisa terus lanjut hingga level 4 dan mampu terpilih menjadi duta-duta teknologi yang menjadi wakil Jatim di tingkat nasional," katanya.
Sementara, Sekjen Kemendikbudristek, Suharti menuturkan melalui program Pembatik dan Kihajar STEM berharap dapat menjangkau lebih banyak pihak untuk terlibat dalam kemajuan pendidikan di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi.
Kemdikbudristek telah mengeluarkan rangkaian seri Merdeka Belajar untuk menciptakan ekosistem yang menggali potensi tenaga pendidik, kependidikan dan potensi siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri, dan inovatif dalam membangun kreativitas.
"Dalam mendukung kebijakan itu, Kemdikbudristek telah menyusun platform digital, antara lain platform edukasi untuk menjadi teman penggerak guru dalam mengajar, belajar dan berkarya, dalam penerapan kurikulum merdeka," jelas Suhartini.
Diharapkan melalui giat ini dapat mendukung profesionalisme pendidik khususnya pada kompetensi pembelajaran teknologi, serta mampu mengembangkan potensi TIK melalui platform belajar digital dan kompetensi pada karya terbaik di setiap level.