Perum Bulog Jatim terus memasok beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kemasan 5 kilogram di 137 pasar dengan sekitar 600 pedagang di wilayahnya guna menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan pasokan tepat sasaran.
"Sampai saat ini pasokan beras Bulog Jatim masih mencukupi hingga musim panen raya berikutnya," ujar Kepala Divre Bulog Jatim, Ermin Tora di sela inspeksi di Pasar Wonokromo, Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan, beras asal Jatim juga dipasok untuk memenuhi kebutuhan konsumsi beras di Pulau Kalimantan, Sumatera hingga Sulawesi.
"Kami ingin memastikan beras Bulog dalam program SPHP kemasan 5 kilogram harganya sesuai ketetapan," ujarnya.
Ia mengatakan, harga beras Bulog jika sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp9.450 per kilogram.
"Harganya Rp9.450 perkilogram. Kalau beli karung 5 kilogram seharga Rp47.000. Lebih bagus, lebih murah," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ermin Tora bersama tim satgas pangan berkeliling pasar dan berhenti di tiga toko beras untuk berdialog dengan pedagang yang menjual beras program SPHP.
Ia mengatakan, untuk menekan naiknya harga beras di pasaran, Bulog terus gencar melakukan operasi pasar langsung ke masyarakat. Pada Oktober 2023 Bulog juga akan mendistribusikan bantuan pangan tahap II.
"Tahap I telah didistribusikan pada bulan Maret, April dan Mei sebanyak 3,4 juta KPM atau keluarga penerima manfaat akan menerima beras masing-masing 10 kilogram per kepala keluarga per bulan," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam mengawasi pendistribusian beras, Bulog tidak bekerja sendirian karena Satgas Pangan senantiasa melakukan pengawasan dan monitoring.
"Jangan sampai ada pihak yang mempermainkan pasokan harga pangan ini. Karena masyarakat selalu yang dikorbankan," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Jatim pasok beras SPHP di 137 pasar