Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Senin, bersama Emtek dan Bukalapak membuat program yang difokuskan untuk mendorong digitalisasi pelaku UMKM di kota-kota tier dua dan tiga sebagai upaya upskilling para pelaku UMKM.
"Kami percaya akan potensi besar kota-kota kecil di Indonesia. Program 'Kota Masa Depan' merupakan komitmen jangka panjang kami. Kami juga terus menyempurnakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam program tersebut sehingga benar-benar sesuai dengan kebutuhan pelaku UMKM," ujarnya.
Jadi, lanjutnya, usaha lokal tidak hanya berkembang berkat dikuasainya keterampilan ekonomi digital dan terbukanya akses pasar yang lebih luas tanpa harus berpindah tempat.
"Tapi pada akhirnya juga dapat berkontribusi pada perekonomian daerah,” katanya.
Sementara itu, Presiden Bukalapak Teddy Oetomo menjelaskan bahwa pihaknya sadar jika salah satu tantangan para pelaku UMKM adalah akses ke modal usaha.
“Kami bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk melakukan sosialisasi serta program pendampingan pendaftaran NIB. NIB ini nantinya akan menjadi dasar legalitas usaha yang dapat digunakan pelaku UMKM dalam mengakses berbagai program pelatihan, dan program permodalan pemerintah, seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Teddy berharap hal tersebut bisa membantu para pelaku UMKM mengatasi tantangan permodalan dan mendukung mereka untuk terus menumbuhkan bisnisnya.
Sementara, Managing Director Emtek Sutanto Hartono mengatakan dengan bantuan dari media yang memiliki peran besar busa merealisasikan percepatan digitalisasi UMKM, mulai dari mensosialisasikan program onboarding hingga media digital.
"Hal itu dapat memberikan akses bagi masyarakat di seluruh tanah air untuk dapat berpartisipasi, bahkan berinteraksi dengan sesama pelaku UMKM hingga para mentor," katanya.
Pihaknya berharap, dengan multi platform media yang dimilikinya dapat mendorong pertumbuhan sektor UMKM dengan membangun kesadaran untuk memanfaatkan platform tersebut.