"Ada Thinthananpachr Chantajaroenpon dari Thailand, desainer yang berpengalaman selama 17 tahun dan merupakan founder Couture House-Myriad Grand Monde. Desain-desainnya dipakai banyak aktris papan atas, Miss Thailand, hingga Ratu Thailand," ujarnya saat konferensi pers di Surabaya, Kamis.
Tak hanya dari Thailand, menurut dia, ada juga desainer dari Singapura, yakni Terry Yeo yang dikenal dengan desain-desain eksperimentalnya.
"Dia pernah memadukan bahan kulit, plastik, korset, dan kertas. Terry Yeo juga meluncurkan labelnya sendiri pada 2018 'ThisLabelIsUnknown' dengan konsep androgynous fashion," katanya.
Tak hanya menghadirkan desainer tamu, kata dia, pihaknya bersama Indonesian Fashion Chamber (IFC) juga terus menggaungkan kampanye sustainability dan zero waste dalam gelaran yang mengusung tema "Enigmatico" tersebut.
"Kami berfokus pada proses produksi yang efektif dan ramah lingkungan, sambil menyadari perubahan akan kebutuhan dan selera pasar," ucapnya.
Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya gelaran yang diikuti oleh kurang lebih 100 desainer dari lokal dan mancanegara yang didukung oleh KLT New serta Dilmah and coffeso tersebut dapat menjadi kado tahunan untuk Kota Pahlawan.
"Acara SFP ini juga sebagai kado tahunan bagi Kota Surabaya, oleh karena itu ayo para desainer lokal, model, pelajar, performer, dan semua pecinta fesyen, saatnya bersinar di SFP 2023," ujar Dian.