"Pendampingan di wilayah desa ini diharapkan menjadi media pembelajaran dan kepedulian seluruh sivitas akademika Stikosa-AWS terhadap permasalahan masyarakat Gisikcemandi," ujar Ketua Stikosa-AWS Dr. Jokhanan Kristiyono, S.T.,M.Med.Kom dalam keterangannya, Senin.
Menurutnya, peningkatan digital branding desa dan kesejateraan masyarakat melalui strategi pemasaran potensi desa.
Kompetensi ini diberikan secara langsung pada dua kelompok warga, yang pertama yaitu Tata Kelola Desa Digital diikuti oleh para perangkat desa termasuk diikuti juga secara langsung Kepala Desa Gisikcemandi Alinin.
Kelompok kedua adalah para pemuda dan pemudi yang tergabung dari karang taruna desa Gisikcemandi yang mengikuti pelatihan Visual Branding dan Digital Content Creator.
"Melalui Desa Binaan ini dapat mewujudkan peta jalan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan aktivitas Stikosa-AWS," ujarnya.
Stikosa-AWS menjadikan Desa Gisikcemandi sebagai mitra karena memang selaras dengan roadmap dari riset dan abidmas, yaitu bersinergi dengan kominfo dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas desa digital dalam program Sistem Informasi Desa (SID).
Kepala Desa Gisikcemandi Alimin menyebut kegiatan pengabdian masyarakat ini berdampak bagi para perangkat dan kaum muda untuk meningkatkan pengetahuan digital.
"Digital branding ini merupakan konsep yang menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan publik dan kegiatan perekonomian di desa sehingga akan mendorong masyarakat desa untuk lebih percaya diri dari dan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan," ujar Alimin.
Alimin menambahkan dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang tepat, masyarakat desa dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, seperti dalam hal kesehatan, pendidikan, dan lingkungan.