Jakarta (ANTARA) - Para pemain Timnas Bola Basket Putri diminta menerapkan permainan tim dan tidak individualis saat menghadapi Thailand dalam laga semi final Piala Asia FIBA Putri 2023 di Nimbutr Stadium Bangkok, Thailand, Jumat.
“Melawan mereka, kami harus bisa bermain sebagai satu tim seperti saat di SWB (Women Basketball League), partai Final di Surabaya. Bukan hanya mengandalkan satu atau dua orang saja,” kata Penanggung Jawab Timnas Putri Christopher Tanuwidjaja melalui keterangan tertulis.
Christopher mengatakan pertandingan melawan Thailand bukan kali pertama, melainkan duel kesekian kali setelah sebelumnya kedua tim bertemu di SEA Games dan ajang lainnya seperti SEA Women Basketball League (SWBL).
Di SEA Games Kamboja 2023, Timnas Putri mengalahkan mereka dengan skor tipis 70-69. Kemudian di SWBL, Henny Sutjiono dkk sempat kalah 46-60 dari Thailand yang memakai nama Sniper di partai perdana.
Namun, saat bertemu di final, Timnas Putri mengalahkan Thaildan 51-49 pada pertemuan pertama, lalu kalah 63-59 di laga kedua, dan pertemuan ketiga sebagai laga penentuan juara, Indonesia unggul 65-56. Timnas Putri yang memakai nama Tim Elite pun keluar sebagai juara pada 31 Oktober 2022.
Baca juga: Perbasi menuju Thailand untuk dukung timnas putri
“Kami sudah mengenal tim ini dan tidak banyak yang berubah dari mereka selain adanya satu pemain muda keturunan USA-Thai,” kata Christopher.
Christopher menekankan pentingnya bermain secara tim karena secara kekuatan Timnas Putri saat ini tidak sama dengan ketika di partai final SWBL lalu. Beberapa pemain yang ikut berkontribusi saat itu dan di beberapa pertandingan sebelumnya harus menepi.
Sebut saja Adelaide Wongsohardjo yang cedera tangan patah, kemudian Gabriel Sophia menjalani rekonstruksi ACL. Selanjutnya Peyton Whitted tidak ikut serta karena regulasi FIBA terkait pemain naturalisasi.
“Di pertandingan ini, yang berbeda justru Tim Indonesia akan bermain tanpa Adelaide Wongsohardjo, tanpa Gabriel Sophia dan tanpa Peyton. Ketiga Pemain tersebut membantu tim kita di beberapa pertemuan-pertemuan melawan Thailand sebelumnya, selama kurun waktu satu tahun terakhir,” katanya.
Dengan situasi itu, Christopher meminta para pemain lebih siap pada pertemuan dengan Thailand. Kesiapan itu lebih kepada mental karena Thailand bermain di depan publik sendiri.
“Jadi yang lebih harus kita siapkan adalah lebih ke mental kita sebagai Tim, dan keyakinan setiap kita satu dengan yang lainnya. Kita yakin bahwa dengan kebersamaan kita bisa mengatasi setiap tantangan apapun,” tegasnya.