Jakarta (ANTARA) - Timnas Bola Basket Putri berhasil mengalahkan Thailand di hadapan publiknya sendiri dengan skor 65-57 pada babak semi final Piala Asia FIBA Putri 2023 Divisi B yang digelar di Nimibutr Stadium Bangkok, Thailand, Jumat, dan selangkah lagi naik ke divisi A kompetisi untuk mencetak sejarah.
Timnas basket putri selanjutnya akan berhadapan dengan Iran di final, untuk memperebutkan promosi sebagai tim kelas divisi A, atau divisi utama pada kompetisi FIBA Asia Cup.
Sebelumnya, Indonesia sudah mengalahkan Iran dengan skor akhir 65-56 di babak penyisihan Grup A. Kini keduanya kembali bertemu di final yang akan digelar pada Sabtu (19/8), setelah Iran berhasil mengalahkan Yordania di semifinal dengan skor 72-54.
Penanggung Jawab Timnas Putri Christopher Tanuwidjaja dalam keterangan resmi Perbasi yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pemain Timnas Putri harus tetap solid memainkan permainan tim, seperti yang dilakukannya saat mengalahkan Thailand.
“Melawan Iran, lagi-lagi para pemain harus bermain sebagai tim. Bukan mengandalkan satu atau dua orang. Kemudian harus berani menghadapi permainan keras dari Iran. Yang terpenting, harus percaya kita layak mencetak sejarah baru bagi Indonesia,” kata Christopher.
Sejarah yang dimaksud adalah Timnas Bola Basket Putri Indonesia yang berhasil lolos ke divisi A FIBA Asia Cup, yang mana sebelumnya belum pernah terjadi.
Timnas Putri sudah menunjukkan kekuatan bermain secara kolektif saat menghadapi Thailand. Sepanjang laga, Indonesia terus memimpin meskipun sempat bersaing ketat dengan Thailand di kuarter tiga.
Keunggulan poin tertinggi Indonesia adalah 12 angka, sementara Thailand tidak diberi kesempatan untuk memimpin jalannya laga. Kendati demikian, Thailand sempat mempertahankan laju skor 7-0 untuk mengejar selisih.
“Thailand tidak mau begitu saja kalah. Mereka tim yang solid. Tapi kita sudah tahu itu sejak awal, dan bermain di rumah sendiri membuat mereka lebih semangat lagi. Tapi kekompakan yang ditunjukkan anak-anak membuat kita bisa menangkan laga ini,” ujarnya.
Perolehan poin pada laga ini cukup merata pada semua pemain. Pemain naturalisasi Kimberley Pierre-Louis yang biasanya mencetak lebih dari 20 poin kini hanya memasukkan 12 angka dan berkontribusi terhadap 14 rebound.
Agustin Elya Gradita Retong yang menjadi penyuplai umpan matang tetap konsisten dengan menghadiahkan 7 assist untuk rekannya. Sementara dirinya sendiri mencetak 10 poin dengan 6 poin di antaranya dihasilkan dari free throw dengan akurasi 100 persen.