Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengajak mahasiswa untuk melakukan "demonstrasi" (demo) terhadap kebijakan yang berpihak kepada liberalisme, karena kebijakan pro-liberalisme itu mengorbankan rakyat kecil. "Kalau kalian mendemo kebijakan liberalisme ke DPR RI, saya siap memimpin, karena kebijakan liberalisme memang tidak bisa dibiarkan, sebab rakyat kecil dipastikan kalah menghadapinya," katanya saat membuka Pra Temu dan Lokakarya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Nusantara di Surabaya, Senin. Di hadapan 350-an pimpinan BEM dari 167 universitas dari Sabang sampai Merauke yang menggelar pertemuan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada 26-29 September itu, ia menjelaskan liberalisme merupakan bentuk imperialisme pada era globalisasi. "Kalau Revolusi Prancis melahirkan persamaan dan kemerdekaan, maka Revolusi Industri di Inggris melahirkan kebutuhan pasar yang akhirnya mendorong munculnya imperialisme dan imperialisme itu tetap ada sampai sekarang, tapi wujud imperialisme di era globalisasi adalah liberalisme," katanya. Menurut dia, liberalisme di era globalisasi membuat kebutuhan diserahkan kepada pasar, sehingga pemerintah tidak dapat melakukan intervensi kebijakan apapun, karena semuanya bergantung kepada hukum pasar. "Itu yang tidak benar, karena negara tetap harus melakukan intervensi kebijakan, sebab kalau liberalisme dibiarkan, maka orang kecil akan tetap terpinggirkan, karena mereka tidak akan dapat memenangkan persaingan pasar," katanya. Dalam pertemuan yang dihadiri Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Ditjen Dikti Kemdiknas Prof Dr Ir Achmad Jazidie, ia mencontohkan saat dirinya "ditegur" Menteri Perdagangan karena memberikan subsidi ongkos angkut saat Lebaran 2011. "Mendag menegur saya, karena saya mengucurkan subsidi Rp12,5 miliar untuk ongkos angkut, padahal subsidi itu harus dilakukan, karena ongkos angkut berkontribusi pada kenaikan harga dan bila kenaikan harga dibiarkan terjadi, maka rakyat kecil akan tidak mampu membeli pangan," katanya.
Gubernur Ajak Mahasiswa "Demo" Liberalisme
Senin, 26 September 2011 20:30 WIB