Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur menuntaskan penyaluran bantuan modal usaha tahap I dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCT) yang diberikan dengan harapan semakin banyak UMKM di kota ini yang berhasil meningkatkan usahanya.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan program ini diperuntukkan bagi warga Kota Kediri yang memiliki usaha. Apabila belum memiliki usaha, bisa mengikuti pelatihan kewirausahaan dari Pemerintah Kota Kediri. Tahap pertama telah disalurkan dan saat ini sedang proses tahap II.
"Untuk calon penerima tahap II nikmati prosesnya. Tim kami cek satu per satu. Jadi, bantuan modal ini tepat sasaran," katanya di Kediri, Selasa.
Wali Kota menjelaskan setelah disalurkan, penerima bantuan modal akan dipantau oleh tim dari Disperdagin Kota Kediri. Bantuan modal yang diterima harus dibelanjakan sesuai dengan rencana yang telah diajukan, sehingga bantuan modal yang diberikan ini benar-benar bisa meningkatkan usaha UMKM di Kota Kediri.
"Ada tim khusus yang memantau. Harapan saya banyak yang berhasil. Lebih banyak lagi UMKM yang usahanya meningkat," ujar dia.
Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kota Kediri Lilin menambahkan di tahap I ini ada beberapa penerima yang berhalangan hadir saat jadwal penyaluran, sehingga akan disalurkan pekan depan di kantor.
Ia menambahkan penerima bantuan modal ini paling banyak berasal dari wirausaha perdagangan. Sementara untuk tahap II paling lambat disalurkan pada bulan November.
"Tahap II kami mulai pertengahan September. Sebagian sudah kita survei. Kami juga buka aduan masyarakat yang masuk di calon penerima tahap II ini untuk menjaga validitas penerima bantuan modal," kata dia.
Penyaluran bantuan modal DBHCHT tahun 2023 tahap I telah selesai. Pada tahap I ini penerima bantuan modal sebanyak 6.666. Penyaluran terakhir pada tahap I dilakukan di GOR Jayabaya Kediri dengan 1.419 penerima. Mereka berasal dari tujuh kelurahan di Kecamatan Mojoroto, yakni, Bandar Kidul, Banjarmlati, Campurejo, Gayam, Mrican, Ngampel, dan Sukorame.
Setiap penerima bantuan modal usaha mendapatkan uang senilai Rp2,4 juta yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung usahanya.
Nining, salah seorang penerima bantuan mengaku mempunyai usaha di bidang makanan, yakni produksi opak gambir. Bantuan modal ini akan digunakan untuk menambah peralatan pembuatan opak gambir, sehingga bisa menjual produk buatannya lebih banyak lagi.
"Biasanya saya titipkan di toko-toko dan pesanan. Alhamdulillah, saya bisa dapat bantuan modal untuk usaha saya. Semoga opak gambir saya bisa semakin laris dan besar," kata Nining.