Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama mitra industri melakukan riset pengembangan plastik berlapis-lapis atau multilayer agar layak daur ulang demi mengurangi masalah sampah plastik yang mencemari lingkungan.
Baca juga: Pemkot Surabaya minta dukungan BRIN kembangkan teknologi pangan
Lebih lanjut dia menyampaikan bpihaknya juga menganalisis dampak efek berganda ekonomi, sosial, dan lingkungan, dari proses produksi plastik berlapis layak daur ulang, serta membuat skenario-skenario pengembangan rantai bisnis.
Abdul menyampaikan hasil riset itu penting untuk penyusunan rekomendasi skema aktivitas ekonomi sirkuler terkait produksi plastik berlapis layak daur ulang.
Dia berharap hasil riset tersebut kelak dapat berkontribusi signifikan terhadap pengurangan masalah sampah plastik di Indonesia.
Pengelolaan sampah plastik di Indonesia masih menjadi isu krusial karena jumlahnya yang menempati urutan kedua setelah sampah organik.
Menurut Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik Indonesia (Inaplas), sebanyak 65 persen diantaranya merupakan sampah plastik kemasan atau jenis plastik berlapis. Plastik berlapis yang tidak layak daur ulang saat ini jumlahnya mencapai 90 persen.
Pada 3 Agustus 2023 BRIN bersama PT Standardisasi Sertifikasi Nasional dan PT Sendang Bumi Wastama melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama kegiatan riset pengembangan sistem ekonomi sirkuler berbasis plastik berlapis layak daur ulang di Kantor BRIN Kawasan Gatot Soebroto, Jakarta.